Mereka menemukan bahwa neuron yang dirangsang oleh bau manusia yaitu 1-octen-3-ol juga dirangsang oleh amina, jenis kimia lain yang digunakan nyamuk untuk mencari manusia.
Ini tidak biasa karena menurut semua aturan yang ada tentang bagaimana hewan mencium, neuron mengkodekan bau dengan spesifisitas yang sempit, menunjukkan bahwa neuron 1-okten-3-ol seharusnya tidak mendeteksi amina.
"Anehnya, neuron untuk mendeteksi manusia melalui reseptor 1-okten-3-ol dan amina bukanlah populasi yang terpisah," kata Younger.
Ini memungkinkan semua bau yang berhubungan dengan manusia untuk mengaktifkan "bagian pendeteksi manusia" dari otak nyamuk bahkan jika beberapa reseptor hilang, bertindak sebagai sistem pengaman.
Tim peneliti juga menggunakan pengurutan RNA inti tunggal untuk melihat reseptor lain yang diekspresikan oleh neuron penciuman nyamuk.
Baca Juga: Temuan Genetik Ubah Nyamuk Jadi Serangga 'Peter Pan' Tak Bisa Dewasa
Baca Juga: Studi Baru, Nyamuk Lebih Menyukai Warna Merah, Jingga dan Cyan
Baca Juga: Sterilisasi: Sistem Baru Ilmuwan untuk Menahan Populasi Nyamuk
Baca Juga: Sterilisasi: Sistem Baru Ilmuwan untuk Menahan Populasi Nyamuk
"Hasilnya memberi kami pandangan luas tentang bagaimana ekspresi bersama reseptor pada nyamuk," kata Olivia Goldman, penulis utama makalah ini.
Source | : | Cell Press |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR