Baca Juga: Dunia Hewan: Kuak Rahasia Otak Salah Satu Buaya Terkecil di Australia
Jumlah gharial telah merosot sebanyak 98% sejak tahun 1940-an karena perburuan yang dilakukan manusia dan perubahan habitat air tawar. Misalnya, orang-orang telah mengubah aliran sungai, menyebabkan daerah mengering dan membuat lebih sulit bagi gharial untuk bertahan hidup. Gharial muda juga kerap terperangkap dalam jaring ikan, yang menyebabkan cedera atau kematian.
Sejumlah upaya konservasi telah mencoba membantu spesies gharial dalam beberapa dekade terakhir. India memberikannya perlindungan penuh pada tahun 1970-an, berharap untuk mengurangi perburuan, dan sejumlah organisasi konservasi meluncurkan program pembesaran dan pelepasliaran yang memperkenalkan metode penangkaran buaya. Akan tetapi, keberhasilannya tidak jelas karena kurangnya pemantauan.
Yang perlu dicatat, saat ini bukan hanya gharial yang membutuhkan upaya konservasi mendesak. Sebab, ada 15 dari 28 spesies buaya yang saat ini terancam punah. Metrik yang dibuat oleh para peneliti menunjukkan bahwa spesies seperti buaya filipina yang bernama ilmiah Crocodylus mindorensis dan buaya siam yang bernama Latin Crocodylus siamensis juga harus diprioritaskan.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa kami dapat melindungi sebagian besar keanekaragaman yang akan hilang dengan memprioritaskan spesies-spesies paling unik untuk tindakan konservasi," kata Rikki Gumbs yang menjadi rekan peneliti dalam studi ini.
"Menariknya, kami juga dapat secara efisien melindungi fungsi buaya yang terancam punah dengan tujuan melestarikan sejarah evolusi mereka," simpulnya.
Source | : | ZME Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR