Tidak hanya itu, ada pula ekspedisi berkayak di Pulau Harapan dan sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta. Tim lainnya yang terakhir akan berkendara motor jarak jauh di Lintas Surabaya, Lombok, dan Bandung.
“Lima kawasan terpilih pada 'Light Expedition: Road To Southeast Asia Action' memiliki kesamaan dengan medan dan tantangan yang akan dihadapi ekspeditor di lima negara pada ekspedisi besar di tahun 2023," tambah Galih.
Selain itu, karena medan yang cukup terjal dan lingkungan tropis, hal ini menjadi cara bagi Eiger untuk menguji produk mereka. Beberapa perlengkapan yang dipakai anggota tim berupa produk yang sudah diluncurkan, sehingga dikaji untuk pengembangan dan pembaruan.
Ada pula beberapa produk yang rencananya akan dikeluarkan. Dalam konferensi ini, Eiger juga memperkenalkan koleksi terbarunya EIGER 1989 X Taman Nasional Collection. Koleksi ini merupakan kolaborasi yang terinspirasi dari ragam keunikan dan keindahan flora dan fauna di 54 Taman Nasional di Indonesia.
“Ekspedisi ini merupakan hal baru bagi saya, tim, maupun Eiger sendiri. Ekspedisi secara terpisah mungkin sudah pernah dilakukan. Namun, lima kegiatan dan lima tim ini bergerak bersama-sama ke lima kawasan yang berbeda-beda," kata Ramon Y. Tungka, yang juga akan ikut ekspedisi ini.
"Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi banyak pemuda-pemudi untuk melakukan eksplorasi dan mengenali kekayaan Indonesia," tambahnya.
Selain Galih dan Ramon Y. Tungka, hadir pula perwakilan tim dari masing-masing kegiatan. Yaitu Djukardi “Bongkeng” Adriana dan Iwan “Kwecheng” Irawan, untuk pendakian marathon. Lalu ada Mamay S Salim dan Ronald Mamarimbing, sebagai pemanjatan tebing. Pada olahraga sepeda jarak jauh Heri “Jaro” Herdiana dan Paimo, dan kayak oleh Rudy Firdaus.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR