"Temuan kami menunjukkan bahwa lebah soliter mungkin paling terpengaruh oleh hilangnya habitat dan fragmentasi yang disebabkan manusia karena mereka akan berjuang lebih keras untuk menemukan sumber makanan yang cocok pada jarak yang lebih jauh,” kata penulis utama Dr. Christoph Grueter, dari Bristol's School of Biological Sciences. "Lebah sosial mungkin sangat penting untuk perlindungan spesies tanaman yang terancam punah yang hanya ada di petak-petak yang terisolasi. Karena banyak spesies lebah sosial dapat dipelihara di sarang, kita dapat menggunakan pemahaman kita tentang rentang mencari makan mereka dengan cara yang ditargetkan untuk membantu penyerbukan tanaman di daerah terpencil."
Dr. Grueter dan Lucy Hayes melakukan penelitian selama penguncian menggunakan pengodean untuk membangun model simulasi dalam kombinasi dengan literatur yang diterbitkan. Ini bertujuan untuk menemukan data yang ada tentang rentang pencarian makan lebah dari 90 spesies lebah. Mereka juga mengembangkan model berbasis agen untuk menguji bagaimana faktor sosial, pola makan, dan lingkungan memengaruhi rentang mencari makan.
Sekarang, mereka berencana untuk mempelajari dan mengonfirmasi temuan di lingkungan alami lebah serta melihat lebah mana yang paling tidak terpengaruh oleh hilangnya habitat dan fragmentasi.
"Karena akan ada dorongan internasional yang besar untuk reboisasi dan rewilding, ini akan membantu kita memahami bagaimana proyek reboisasi dan rewilding dapat memengaruhi dan dipengaruhi oleh kelompok penyerbuk yang berbeda,” tutur Grueter. "Gaya hidup sosial mereka berarti bahwa koloni lebah juga mengumpulkan makanan di area yang jauh lebih luas daripada lebah soliter. Ini membantu kami merencanakan strategi konservasi yang efektif untuk membantu lebah dan tanaman yang mereka serbuki."
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR