Nationalgeographic.co.id—Spesies baru Legionella yang pernah menyebabkan penyakit pneumonia misterius di Argentina dan Amerika dilaporkan telah ditemukan di Italia. Legionella adalah basil aerobik Gram-negatif yang hidup di lingkungan air tawar dan buatan manusia.
Temuan tersebut dipublikasikan di International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology. Jurnal akses terbuka tersebut diterbitkan dengan judul "Legionella bononiensis sp. nov., isolated from a hotel water distribution system in northern Italy."
Untuk diketahui, Legionella, satu-satunya genus dari keluarga Legionellaceae, memperoleh namanya setelah wabah pneumonia misterius pada tahun 1976 yang saat itu tidak diketahui penyebabnya dan membuat lebih dari 200 orang sakit.
Wabah ini pertama kali terlihat di antara peserta konvensi Legiun Amerika, sebuah asosiasi veteran militer AS. Saat itu jumlah kasus mencapai 182 dan menyebabkan kematian 29 orang atau setara 15,9 persen.
Belakangan biang kerok penyebab penyakit pneumonia misterius ditemukan pada air yang terkontaminasi atau sistem penyejuk udara (AC) yang tidak bersih.
Di Indonesia, dari hasil survei pada 2001 terhadap sampel air menara sistem pendingin di hotel-hotel yang ada di Jakarta dan Denpasar, ditemukan hampir 20 persen petugas pengelola air menara sistem pendingin tersebut pernah terpapar bakteri Legionella.
Sampai saat ini, total 63 spesies Legionella telah dikarakterisasi, 24 di antaranya berhubungan dengan infeksi manusia dan terlibat dalam penyakit legiuner atau Legionnaire dan demam Pontiac.
Infeksi diperoleh melalui penghirupan aerosol yang terkontaminasi atau, lebih jarang, dengan aspirasi air minum.
Spesies baru Legionella, bernama Legionella bononiensis, diisolasi dari sampel air panas dan dingin yang dikumpulkan dari sebuah hotel di wilayah Emilia-Romagna, Italia.
Baca Juga: Satu Tewas dan Sebelas Lainnya Sakit karena Wabah Penyakit Legiuner
Baca Juga: Ilmuwan: Pneumonia Akan Membunuh 11 Juta Anak-anak Pada 2030
Source | : | Sci News,Systematic and Evolutionary Microbiology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR