Baca Juga: Pendekatan Baru untuk Mengurangi Garam, Namun Tetap Pertahankan Rasa
Para peneliti kemudian melakukan beberapa percobaan pada manusia; dalam satu, peserta pria yang sehat mengonsumsi tablet suplemen garam setiap hari sebanyak 6.000 miligram—hampir tiga kali lipat dari jumlah yang disarankan - selama dua minggu.
Dalam percobaan lain, sekelompok peserta makan pizza utuh dari sebuah restoran Italia.Mereka menemukan bahwa setelah makan pizza, yang mengandung 10.000 mg garam, mitokondria partisipan menghasilkan lebih sedikit energi. Tapi efek ini tidak bertahan lama; delapan jam setelah peserta makan pizza, tes darah menunjukkan mitokondria mereka berfungsi normal kembali.
"Itu hal yang baik," kata Dominik Müller, profesor di Pusat Kedokteran Molekuler Max Delbrück di Asosiasi Helmholtz dan Pusat Penelitian Eksperimental dan Klinis di Berlin, dalam pernyataannya.
"Jika itu adalah gangguan yang berkepanjangan, kami khawatir sel tidak mendapatkan cukup energi untuk waktu yang lama," sambungnya.
Namun, tidak diketahui apakah mitokondria terpengaruh dalam jangka panjang jika seseorang secara konsisten mengonsumsi makanan tinggi garam. Para peneliti berharap dapat memahami apakah garam dapat memengaruhi sel lain, karena mitokondria ada di hampir setiap sel di dalam tubuh.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR