Untuk mengembangkan robot ini, para peneliti menyadari kekurangan purwarupa robot kecil ini. Tim mengakalinya dengan bahan yang terbuat dari logam galium untuk disematkan dengan mikropartikel magnetik kecil. Mereka menyebutnya sebagai mesin transisi fase padat-cair magnetoaktif (MPTM).
“Partikel magnetik di sini memiliki dua peran,” jelas Majidi. "Salah satunya adalah mereka membuat material responsif terhadap medan magnet bolak-balik, sehingga Anda dapat, melalui induksi, memanaskan material dan menyebabkan perubahan fasa."
Baca Juga: Keseimbangan Risiko dan Nilai Ilmiah dalam Eksplorasi Planet Itu Utama
Baca Juga: Ironis, Planet Mars Kini Dipenuhi Sampah Manusia Efek Eksplorasi Robot
Baca Juga: Robot Penjelajah NASA Perseverence Merekam Suara Setan Debu Mars
Baca Juga: Pendorong Plasma Bisa Jadi Kandidat Teknologi Misi Antarplanet Berawak
"Tetapi partikel magnetik juga memberikan mobilitas robot dan kemampuan untuk bergerak sebagai respons terhadap medan magnet,” lanjutnya.
Mekanisme ini berbeda dengan material penggeser fasa yang mengandalkan arus panas dan sumber panas lainnya untuk menginduksi transformasi benda padat ke cair. Materi baru ini bisa menawarkan bentuk cairnya yang sangat cair dibandingkan dengan bahan pengubah fase lainnya yang cenderung jauh lebih kental.
Sebelum menjelajahi aplikasi potensial, tim menguji mobilitas dan kekuatan material dalam berbagai konteks. Dengan bantuan medan magnet, robot melompati parit, memanjat dinding, dan bahkan terbelah menjadi dua untuk secara kooperatif memindahkan objek lain sebelum bergabung kembali.
Dalam satu video, sebuah robot berbentuk seperti seseorang mencairkan cairan melalui kisi-kisi setelah itu diekstraksi dan dibentuk kembali menjadi bentuk aslinya. Anda bisa melihat video kemampuannya dengan mengeklik tulisan ini.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR