Nationalgeographic.co.id—Istanbul di Turki adalah kota yang sering mengalami gempa bumi. Sejak didirikan hingga 1453, ketika Ottoman menaklukkan Konstantinopel, kota ini mengalami lebih dari 50 gempa bumi yang tercatat.
Pertama, gempa bumi tahun 557. Gempa ini menghancurkan tembok Kota Istanbul bahkan meruntuhkan kubah Hagia Sophia.
Kemudian, gempa yang terjadi pada tahun 989. Gempa ini terasa di Italia dan kubah Hagia Sophia yang dipugar setelah gempa sebelumnya kembali rusak parah.
Lalu gempa tahun 1343. Keparahan gempa ini berlangsung selama 12 hari, sedangkan dampak gempa tahun 1346 berlangsung hampir setahun akibat gempa susulan.
Kiamat Kecil
Gempa berskala terbesar setelah penaklukan Konstantinopel terjadi pada tahun 1509 dan disebut "Kiamat Kecil". Gempa tersebut merupakan kiamat bagi masyarakat Istanbul.
Dampak gempa berlangsung 45 hari. Sebagian besar bangunan runtuh dan ribuan orang meninggal.
Sultan Ottoman Bayezid II tinggal sebentar di tenda yang didirikan di taman Istana Topkapı dan kemudian menuju ke Edirne. Bahkan, pada masa tersebut, Sungai Tundzha dikatakan meluap dan membanjiri seluruh kota, seperti ditulis di Daily Sabah.
Gempa bumi tahun 1509 menandai titik balik dalam arsitektur perkotaan Ottoman. Saat kota sedang dibangun kembali, bahan kayu lebih disukai daripada bahan batu.
Batu menyebabkan korban jiwa saat gempa. Adapun bangunan kayu tidak mudah runtuh meski bergoyang seperti buaian.
Gempa bumi skala terbesar kedua dalam sejarah Istanbul tercatat pada 22 Mei 1766. Gempa yang menyebabkan kehancuran banyak masjid dan kematian 300 orang ini membawa kehancuran yang lebih sedikit daripada gempa pada tahun 1509.
Source | : | Daily Sabah |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR