Sebagai pemenang, Konstantinus memegang kendali penuh atas Romawi Barat. Namun, yang lebih penting, kemenangan atas Maxentius menandai ambang penting dalam sejarah Kekaisaran Romawi.
Baca Juga: Valeria Messalina, Kisah Ratu Romawi yang Sejarahnya Dihapus
Baca Juga: Rentan Dibunuh, Kaisar Romawi Jadi Pekerjaan Paling Berbahaya
Baca Juga: Gempa Bumi Pengguncang Turki: Era Romawi, Ottoman, hingga Republik
Rupanya, sebelum pertempuran, Konstantinus melihat sebuah salib di langit dan diberi tahu: “Dengan tanda ini kamu akan menaklukkan.”
Didorong oleh penglihatan tersebut, Konstantinus memerintahkan pasukannya untuk mengecat perisai mereka dengan lambang chi-rho (inisial yang melambangkan Kristus).
Konstantinus Agung menjadikan Kristen sebagai agama resmi kekaisaran
Menyusul kemenangannya, pada tahun 313 Masehi, Konstantinus dan rekan kaisar Licinius mengeluarkan Dekrit Milan. Dekrit tersebut menyatakan agama Kristen sebagai salah satu agama resmi kekaisaran.
Dukungan langsung kekaisaran meletakkan dasar yang kuat untuk Kristenisasi di Romawi dan akhirnya sampai ke seluruh dunia. Ada yang mengatakan jika sang kaisar adalah seorang Kristen sejati, ada juga yang berpendapat bahwa itu hanya taktik politiknya.
Namun, Konstantinus memainkan peran penting di Konsili Nicea yang menetapkan prinsip-prinsip kepercayaan Kristen–Pengakuan Iman Nicea.
Kaisar Konstantinus I adalah seorang reformis hebat
Pada tahun 325 Masehi, Konstantinus mengalahkan saingan terakhirnya, Licinius. Ia pun akhirnya menjadi satu-satunya penguasa Romawi.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR