“Mulanya gagasan tersebut berhasil dilakukan oleh Kṛtanagara, namun seiring runtuhnya kekuasaan Kṛtanagara di Siṅhasari wilayah di luar Jawa sulit untuk dikendalikan,” tulis Gilang.
Namun kali ini berhasil. Upaya Tribhuwanottuṅgadewī beserta pasukan dalam melancarkan ekspansi, berbuah jatuhnya daratan Melayu dan Bali dalam genggaman kekuasaannya.
Kemasyhuran Majapahit terdengar hingga daratan Tiongkok. Pedagang bernama Wangta Yuan dalam bukunya Tao-i chih-lueh (1349) mencatat bahwa populasi di she-po (Jawa) pada pemerintahan Tribhuwanottuṅgadewī sangat padat, tanahnya subur, dan terdapat banyak bahan ekspor utama.
“Adanya pedagang Cina serta bahan ekspor utama menandakan bahwa pemerintahan Tribhuwanottuṅgadewī telah menjalin hubungan internasional yang baik dengan Cina serta menjadikan hubungan ekspor-impor menjadi sumber pemasukan bagi Majapahit,” tulis Gilang
Ratu Tribhuwanottuṅgadewī telah tumbuh menjadi sosok ratu dengan kekuatan politik yang luar biasa, hingga berpengaruh besar pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389) sebagai anggota utama dari dewan Bhattara Sapta Prabhu.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR