"Standar kualitas air yang ketat untuk air keran jarang diterapkan untuk air kemasan, dan bahkan jika analisis semacam itu dilakukan, hasilnya jarang sampai ke domain publik."
Produsen air kemasan, katanya, sebagian besar telah menghindari pengawasan yang diberlakukan pemerintah pada utilitas air publik. Di tengah pertumbuhan pasar yang cepat, "mungkin lebih penting dari sebelumnya untuk memperkuat undang-undang yang mengatur industri secara keseluruhan, dan standar kualitas air khususnya."
Sehubungan dengan dampak lingkungan industri, laporan itu mengatakan ada "sedikit data yang tersedia pada volume air yang diambil, sebagian besar karena kurangnya transparansi dan landasan hukum yang akan memaksa perusahaan pembotolan untuk mengungkapkan informasi itu secara terbuka dan menilai konsekuensi lingkungan."
"Dampak lokal pada sumber daya air mungkin signifikan," kata laporan itu.
Di AS, misalnya, Nestlé Waters mengekstraksi 3 juta liter sehari dari Florida Springs. Di Prancis, Danone mengekstrak hingga 10 juta liter per hari dari Evian-les-Bains di Pegunungan Alpen Prancis. Adapun di Tiongkok, Hangzhou Wahaha Group mengekstrak hingga 12 juta liter setiap hari dari mata air Pegunungan Changbai.
Mengenai polusi plastik, para peneliti mengutip perkiraan bahwa industri air minum kemasan memproduksi sekitar 600 miliar botol dan wadah plastik pada tahun 2021, yang menghasilkan sekitar 25 juta ton limbah PET.
Sebagian besar limbah ini tidak didaur ulang dan dikirim ke tempat pembuangan akhir. Massa sampah plastik yang setara dengan berat 625.000 kali truk 40 ton itu, cukup untuk membentuk barisan truk dari New York ke Bangkok.
Menurut laporan tersebut, sektor air kemasan menggunakan 35% dari botol PET yang diproduksi secara global pada tahun 2019. Sebanyak 85% di antaranya berakhir di tempat pembuangan sampah atau limbah yang tidak diatur.
Laporan itu juga merinci bahwa lebih dari 1 juta botol air terjual di seluruh dunia setiap menitnya. Pengeluaran tahunan per orang di seluruh dunia untuk pembelian air botol kemasan adalah 34 dolar AS.
Konsumsi tahunan di seluruh dunia dari tiga jenis air kemasan utama—diolah, mineral, dan alami—diperkirakan mencapai 350 miliar liter. Adapun pendapatan air minum/air putih kemasan yang diperkirakan mencapai 1.225 triliun dolar AS mewakili 17 hingga 24% pasar global untuk semua jenis minuman kemasan non-alkohol.
Segmen pasar terbesar (dengan 47% dari penjualan global) adalah air kemasan yang diolah, yang dapat berasal dari sistem air publik atau air permukaan, dan yang menjalani perawatan desinfeksi seperti klorinasi.
Warga Asia-Pasifik adalah konsumen air kemasan terbesar, diikuti oleh Amerika Utara dan Eropa. Sebanyak 60% penjualan global berada di "Belahan Bumi Selatan", mencakup Asia-Pasifik, Afrika, Amerika Latin, dan Karibia.
Source | : | UN University |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR