Baca Juga: Gairah Sepak Bola di Kekaisaran Ottoman Lahir dari Bangsa Asing
Baca Juga: Bagaimana Waktu Ramadan Ditentukan di Era Kekaisaran Ottoman?
Saat itu, Osman II berencana untuk membubarkan yanisari. Ia mengharapkan terjadinya pemberontakan agar punya alasan untuk membubarkan yanisari. Pertama, Osman II menutup kedai kopi tempat yanisari berkumpul. Bangkit dalam pemberontakan, yanisari pun membunuhnya.
Selim III dipaksa turun dari tahtanya oleh yanisari dan kemudian dibunuh. Pada akhirnya, yanisari menjadi seperti garda praetoria di Kekaisaran Romawi. “Pemberontakan adalah hak istimewa mereka,” kata Aksan, “dan sultan harus menenangkan mereka.”
Aksan menyebut yanisari sebagai ikon utama masa kejayaan Kekaisaran Ottoman. Tetapi karena mereka kalah dalam pertempuran di seluruh Eropa dan menjadi lebih sulit diatur, baik sultan maupun masyarakat pun muak.
Sultan Mahmud II berusaha untuk memodernisasi pasukan militernya. Ia memiliki solusi brutal untuk membubarkan yanisari pada tahun 1826. Lalu yanisari membalikkan kuali mereka saat fajar tanggal 15 Juni, tetapi sultan telah merencanakan sebelumnya. Dia menghancurkan barak yanisari dengan artileri. Yanisari yang selamat kemudian diasingkan dan dieksekusi. Itu adalah akhir yang memalukan bagi putra-putra sultan Kekaisaran Ottoman.
Source | : | Atlas Obscura |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR