Kondisi Evans terus memburuk. Dia beberapa kali jatuh di es. Pada 17 Februari, di dekat dasar Gletser Beardmore, dia pingsan dan meninggal. Segalanya menjadi lebih buruk sejak saat itu. Cuaca memburuk sehingga tim kesulitan untuk berjalan. Tim Scott gagal menemukan salah satu tim kereta luncur anjing yang diharapkan. Masalah terus berdatangan dengan bahan bakar di depo yang tersisa sedikit. Kaki Oates yang membeku mulai sangat memperlambat mereka.
Situasinya tampak suram. Pada 16 Maret, saat keempat penjelajah berada di tenda mereka, Oates memberi tahu ketiga temannya, "Saya hanya akan keluar sebentar." Dia tidak pernah kembali. Pengorbanannya, bagaimanapun, memberikan tiga orang lainnya kesempatan untuk bertarung dengan waktu. Anggota tim yang tersisa dapat meningkatkan kecepatannya.
Ketiga pria itu berjalan dengan susah payah menuju kamp utama. Namun, hampir 17.6 km dari tujuan mereka, badai salju yang dahsyat menghentikan mereka. Setiap hari, mereka mencoba membuat kemajuan, tetapi tidak ada gunanya.
Pada 29 Maret, Scott menulis dalam buku hariannya:
“Setiap hari kami siap berangkat ke depo kami yang jaraknya 17.6 km, tetapi di luar pintu tenda masih ada pemandangan arus yang berputar-putar. Saya tidak berpikir kita bisa berharap untuk hal-hal yang lebih baik sekarang. Kami akan bertahan sampai akhir, tetapi kami semakin lemah, tentu saja, dan akhirnya tidak bisa jauh. Sayang sekali tapi saya rasa saya tidak bisa menulis lebih banyak. R.Scott. Entri terakhir. Demi Tuhan, jaga orang-orang kita.”
Baca Juga: Arus Laut Antarktika Kian Melambat, Menuju Kehancuran pada 2050
Baca Juga: Ibnu Batutah, Penjelajah Gurun yang Ditawan akibat Terlalu Pandai
Baca Juga: Kisah Vasco da Gama, Penjelajah Sekaligus Penakluk dari Portugal
Baca Juga: Membuka Kapsul Waktu, Menjelajahi Gua Tambang Kobalt Abad Ke-19
Beberapa upaya pertolongan telah dicoba, tetapi gagal karena kondisi medan yang buruk. Pada 12 November, jasad Scott, Wilson, dan Bowers yang membeku ditemukan.
Warisan Robert Falcon Scott
Ekspedisi dan petualangan Robert Falcon Scott dan timnya di Antarktika memberikan gambaran pada masyarakat Inggris tentang Antarktika. Bahkan sebelum ekspedisi terakhirnya, dia menjadi pahlawan dan simbol keinginan Inggris untuk menjelajahi pelosok dunia.
Setelah kematiannya, ketenarannya semakin meningkat karena ia menjadi pahlawan yang tragis. Dalam arti tertentu, dia menjadi martir demi kepentingan Inggris. Robert Falcon Scott menjadi pahlawan Inggris hingga hari ini dan inspirasi bagi semua penjelajah di seluruh dunia.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR