Nationalgeographic.co.id - Pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18, terdapat beberapa bajak laut yang terkenal kejam dan sangat ditakuti.
Di masa itu, pembajakan di Atlantik menjadi aktivitas yang sangat menguntungkan dan ilegal. Kolonisasi Amerika menarik pasar baru, perdagangan baru, dan konflik baru antara kekuatan kolonial. Awalnya, beberapa perompak disewa untuk menyerang pesaing. Namun ketika kontrak mereka selesai, perompak itu pun terus mencari mangsa baru.
Beberapa perompak terkenal beralih dari pelayaran legal menjadi pelayaran ilegal. Bajak laut pun mulai menjamur. Dengan iming-iming kekayaan yang melimpah dan penjarahan di wilayah yang sulit diawasi polisi, pembajakan menjadi masalah besar. "Terutama bagi Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda," tulis Greg Beyer di laman The Collector.
Masa Keemasan Perompakan membuat banyak perompak kaya, tetapi itu juga merupakan "bisnis" yang sangat berbahaya. Berikut adalah 5 bajak laut paling terkenal sepanjang Masa Keemasan Perompakan.
Kapten William Kidd
Lebih dikenal sebagai Kapten Kidd, bajak laut Skotlandia ini aktif sebelum puncak fenomena bajak laut Atlantik. Memulai kariernya sebagai privateer. Privateer adalah orang pribadi atau kapal yang terlibat dalam perang maritim di bawah suatu komisi perang. Kapten Kidd dipekerjakan oleh Inggris untuk melindungi rute perdagangan mereka selama Perang Sembilan Tahun.
Setelah itu, kru Kapten Kidd mengancam akan memberontak kecuali jika ia beralih ke kehidupan sebagai bajak laut. Akhirnya mengalah, Kapten Kidd memulai kariernya sebagai salah satu bajak laut paling terkenal dalam sejarah.
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah menangkap Pedagang Quedagh, sebuah kapal India yang sarat muatan senilai 70.000 pound. Pencapaian itu merupakan salah satu penjarahan terbesar dalam sejarah pembajakan. Di saat yang sama, Kapten Kidd menjadi bajak laut paling diburu oleh pemerintah Inggris. Mereka mengambil tindakan keras terhadap pembajakan.
Ketika tiba di Hindia Barat pada tahun 1699, dia menyadari bahwa utusan pemerintah Inggris terus mengikutinya. Akhirnya Kapten Kidd berhasil ditangkap.
Perlakuan terhadap Kapten Kidd sangat keras. "Pasalnya pihak berwenang berusaha menjadikannya sebagai contoh bagi bajak laut lainnya," tambah Beyer. Istrinya pun turut dipenjara.
Selama persidangannya, dia dinyatakan bersalah atas pembajakan. Juga atas insiden di tahun 1697 saat dia secara tidak sengaja membunuh krunya yang memberontak. Saat itu Kapten Kidd memukul kepalanya dengan ember. Anehnya, insiden inilah yang membuatnya dijatuhi hukuman mati.
Pada tanggal 23 Mei 1701, Kapten Kidd menjalani hukum gantung. Awalnya, tali sempat putus. Kerumunan berpendapat bahwa itu adalah tanda dari Tuhan agar Kapten Kidd dibebaskan. Algojo mengikatnya lagi dan berakhirlah petualangan salah satu bajak laut terhebat.
Bartolomeus Roberts
Lebih dikenal sebagai Black Bart Roberts, bajak laut terkenal ini berasal dari Pembrokeshire. Dengan banyaknya kapal yang dirampok, ia adalah bajak laut paling sukses selama Masa Keemasan Perompakan.
Dengan armada kecil (biasanya antara dua dan empat kapal), Black Bart Roberts menjarah lebih dari 400 kapal. Bila jarahan bajak laut di masanya digabungnya, jumlahnya pun masih kurang dari itu.
Roberts memulai kariernya di angkatan laut pedagang, yang penghasilannya sangat sedikit. Ia juga tidak memiliki peluang untuk dipromosikan.
Lalu bagaimana seorang angkatan laut bisa menjadi bajak laut? Dia adalah mualim kedua di kapal budak ketika ditangkap. Roberts ditekan menjadi bajak laut oleh para penculiknya. Kaptennya ditembak mati dalam perjalanan menemui gubernur Príncipe di Karibia. Krunya memilih Roberts untuk menggantikannya.
Tindakan pertamanya adalah membalas dendam. Setelah membunuh sebagian besar penduduk Príncipe, ia mendapatkan hormat dari krunya.
Karier Black Bart Roberts menjangkau sebagian besar Atlantik. Dia menyerbu kapal-kapal di lepas pantai Brasil ke utara ke Newfoundland dan ke timur ke pantai Afrika. Ini menempatkan aktivitasnya pada rute yang sama dengan Perdagangan Budak Transatlantik.
Sasarannya sering kali adalah kapal budak. Dia akan menjarah kapal budak dan meminta emas dari kapten kapal sebagai tebusan untuk para budak. Ketika seorang kapten menolak, Roberts membakar kapal tersebut, membunuh semua awak dan isi kapal. Dia benar-benar tidak kenal ampun.
Kariernya berakhir pada 1722 ketika Royal Navy menangkapnya bersama krunya. Dalam sidang pembajakan terbesar yang pernah diadakan, Black Bart Roberts digantung bersama 52 anggota krunya.
Anne Cormac lahir pada tahun 1697 sebagai putri tidak sah dari William Cormac. Ibunya adalah seorang pelayan. Untuk menjauh dari istrinya, William Cormac membawa kekasihnya dan putri mereka ke Dunia Baru. Di sanalah Anne dibesarkan di sebuah perkebunan di Carolina.
Pada usia 16 tahun, dia menikah dengan James Bonny, yang tidak disetujui oleh kedua keluarga. Suaminya adalah seorang informan bajak laut. Mereka menetap di pulau New Providence di Bahama.
Anne Bonny menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bajak laut dan mengembangkan minat pada bajak laut terkenal "Calico" Jack Rackham. Menyamar sebagai laki-laki, Anne meninggalkan suaminya dan kabur bersama Jack Rackham, bergabung dengan krunya.
Di atas kapal Rackham, "Revenge", Anne Bonny bertemu bajak laut wanita lainnya, Mary Read. Ia juga menyamar sebagai pria.
Bersama Mary Read dan Jack Rackham, Anne Bonny mencuri kapal bernama "William" dan merekrut kru baru. Selama beberapa tahun berikutnya, ia melanjutkan kehidupan pembajakan dan beroperasi di luar Jamaika. Bonny mengambil bagian dalam pertempuran bersama para pria dan mendapatkan reputasi yang menakutkan.
Pada Oktober 1720, Rackham dan krunya ditumpangi oleh kru pelaut yang disewa oleh gubernur Jamaika. Sebagian besar kru Rackham terlalu mabuk untuk bertarung dan mereka ditangkap. Mary Read dan Anne Bonny memohon ampun dan mengeklaim bahwa mereka hamil untuk menghindari hukuman gantung. Read meninggal di penjara setelah melahirkan, tetapi tidak ada catatan tentang Anne Bonny.
Nasib Anne Bonny tetap menjadi misteri. Beberapa sumber mengeklaim dia kembali ke Carolina dan meninggal pada tahun 1782. Ia mengokohkan reputasinya sebagai salah satu bajak laut paling terkenal dalam sejarah.
Henry Every
Henry Every adalah bajak laut Inggris terkenal yang mengarungi samudra Atlantik dan Hindia pada tahun 1690-an. Every adalah mualim pertama di kapal perang Inggris "Charles II". Saat itu kru menjadi tidak puas atas gaji yang belum dibayar dan memberontak. Mereka memilih Henry Every sebagai kapten baru di kapal itu.
Pada 7 September 1695, Every memimpin pasukan gabungan bajak laut dalam salah satu serangan paling terkenal dalam sejarah. Dia menyerang konvoi 25 kapal dari India yang sedang berziarah ke Mekkah. Hasil rampasan dari penggerebekan itu diperkirakan mencapai £600.000 (jumlah ini setara dengan 110 juta dolar pada tahun 2022).
Penggerebekan tersebut menyebabkan masalah yang signifikan dengan hubungan Inggris dan India. Sejak itu perburuan bajak laut pertama dalam sejarah dimulai.
Banyak krunya ditangkap, tetapi Every berhasil kabur dan sisa hidupnya menjadi misteri. Hanya dalam waktu 2 tahun, ia menjadi salah satu bajak laut paling terkenal dalam sejarah.
Edward Teach, Blackbeard
Daftar bajak laut terkenal dalam sejarah seakan belum lengkap tanpa Edward Teach "Blackbeard". Blackbeard lahir di Bristol pada tahun 1680. Tidak jelas kapan dia tiba di Karibia, tetapi mungkin sebagai awak kapal privateer Inggris selama Perang Suksesi Spanyol.
Kariernya sebagai bajak laut dimulai di bawah kepemimpinan Kapten Benjamin Hornigold. Sang kapten beroperasi di luar Jamaika dan menjarah kapal dari semua negara yang masuk di "wilayahnya".
Di bawah pengawasan Hornigold, Blackbeard menjadi terkenal dengan haknya sendiri sebagai kapten kapal yang dia jarah. Kapalnya berganti nama menjadi Queen Anne’s Revenge. Sementara Hornigold menerima tawaran amnesti dari pemerintah Inggris, Blackbeard tidak. Dia tinggal di Karibia untuk mencari peruntungan sebagai bajak laut.
Baca Juga: Edward Low: Bajak Laut yang Tak Kalah Mengerikan dari Blackbeard
Baca Juga: Sepak Terjang Si 'Janggut Merah', Pelaut Legendaris Kekaisaran Ottoman
Baca Juga: Bajak Laut Lanun yang Mengintai Perairan Palembang dan Bangka Belitung
Reputasi menakutkan bajak laut terkenal ini cocok dengan citranya. Menurut legenda, dia adalah seorang pria raksasa dengan tinggi lebih dari 180 cm. Dia membawa dua pedang dan enam pistol.
Selama kariernya yang singkat sebagai bajak laut (1716 – 1718), dia menjarah sekitar 40 kapal, meskipun jumlah pastinya tidak diketahui. Pada tanggal 22 November 1718, kariernya berakhir.
Kapalnya ditangkap oleh Marinir Kerajaan di bawah komando Letnan Robert Maynard. Ia menghadapi pertarungan yang brutal. Ketika Blackbeard akhirnya jatuh, dia memiliki 20 luka gores pedang dan lima luka bola senapan di tubuhnya.
Detail pasti dari pertempuran itu tidak jelas. Namun diyakini secara luas bahwa seorang pelaut Inggris memenggal kepala Blackbeard saat dia akan membunuh Letnan Maynard.
Laut lepas, terutama di sekitar Karibia dan Atlantik, dipenuhi oleh bajak laut di akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18. Di sana mereka memangsa kapal dagang yang mengarungi rute perdagangan baru yang dibuka oleh kolonisasi Dunia Baru.
Karier bajak laut pendek dan sangat berdarah. Banyak bajak laut terkenal mengakhiri hidup dengan tergantung di ujung tali. Masa Keemasan Perompakan tiba-tiba berakhir dengan dekrit dan pengawasan ketat dari Angkatan Laut Kerajaan.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR