Sampai hari ini tetap menjadi misteri mengapa peradaban Maya perlahan jatuh dan menghilang. Keruntuhan tidak terjadi di mana-mana dan sekaligus.
Peradaban Maya tampaknya mengalami banyak pasang surut lokal, tetapi pola umumnya adalah kota-kota akhirnya ditinggalkan dan menghilang.
Mengapa ini terjadi sebenarnya adalah sebuah misteri. Para ilmuwan memberikan beragam teori, mulai dari peperangan, kelaparan, kelebihan populasi, sengketa perdagangan, kekeringan, dan degradasi lingkungan.
Namun tidak mudah untuk benar-benar menghilangkan suatu peradaban yang berumur panjang.
Orang Maya masih hidup hari ini. Meski tidak lagi berada di puncak kejayaan, masih ada 8 juta orang keturunan Maya yang tinggal di seluruh Amerika Tengah.
Baca Juga: Mengulik Keunikan El Castillo, Kuil Suci untuk Dewa Ular Kukulcán
Baca Juga: Ritus Unik Maya Mabuk dengan Cokelat yang Dimasukkan Lewat Dubur
Baca Juga: Peneliti Temukan Situs Peninggalan Suku Maya yang Belum Terungkap
Baca Juga: Tumbal Manusia Bangsa Maya dan Serat Biru Misterius di Giginya
Baik orang keturunan Maya maupun peneliti mencoba memulihkan sebanyak mungkin budaya masa lalu Maya yang hilang.
Bahasa Maya bahkan diajarkan di sekolah-sekolah modern. Beberapa orang Maya hidup sedekat mungkin dengan tradisi mereka. Yang lain telah memutuskan untuk berintegrasi ke dalam masyarakat modern.
Budaya Maya semakin menarik perhatian dan apresiasi. Benar-benar menginspirasi seberapa jauh suku Maya telah menghadapi penganiayaan dan penindasan selama berabad-abad.
Mungkin suatu hari nanti kita bisa melihat budaya Maya terlahir kembali, berkembang pesat di abad ke-21.
Suku Maya masih ada sebagai suatu bangsa dan meneruskan tradisi hingga hari ini setelah melewati bencana dan tragedi. Hal ini menjadi bukti kehebatan dan semangat bangsa yang sulit dikalahkan oleh penjajah Spanyol itu.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | History Collection |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR