Sebagian besar penghuni laut, dari plankton hingga ikan hingga paus, hidup di bagian atas Samudra. Mereka hidup tepat di zona di mana suhu meningkat paling cepat. Banyak dari organisme laut ini sensitif terhadap perubahan suhu yang kecil atau berumur pendek.
Karang, misalnya, sangat selaras dengan suhu air tempat mereka hidup. Pemanasan hanya sekitar satu derajat Celcius dapat membuat mereka stress. Ini bisa menyebabkan karang memutih. Itu berarti karang memuntahkan ganggang simbiotik yang hidup di dalamnya dan biasanya memberi mereka banyak energi. Terkadang, karang dapat pulih dari peristiwa pemutihan ini. Di lain waktu, karang tidak bisa bertahan.
Laut yang memanas menyebabkan badai yang lebih kuat
Para ilmuwan memperkirakan bahwa lautan yang lebih hangat akan membuat badai di masa depan. Misalnya seperti angin topan dan siklon tropis lebih intens. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa badai akan mencapai kategori 4 atau 5 pada skala kekuatan badai Saffir-Simpson. Lautan yang hangat berefek pada badai yang makin intensif dan volume hujan yang sangat besar.
Pemanasan laut mendorong permukaan laut lebih tinggi
Air hangat membutuhkan lebih banyak ruang daripada dingin. Saat lautan memanas, mereka meluas; saat lautan semakin besar, permukaan laut merayap naik.
Contohnya tahun 1971 dan 2010. Kenaikan permukaan laut yang didorong oleh panas ini menambah ketinggian laut sekitar delapan per sepuluh milimeter setiap tahun.
Ekspansi termal berkontribusi pada sekitar setengah dari semua kenaikan permukaan laut yang diamati di seluruh planet sejauh ini. Situasi ini lebih banyak daripada yang disumbangkan oleh pencairan es baik dari Greenland atau Antarktika atau gletser lain di dunia. Akan tetapi, massa es itu mencair dengan cepat. Dan kemungkinan besar akan mengambil alih ekspansi air yang didorong oleh panas sebagai kontribusi utama kenaikan permukaan laut global.
Ketika lautan memanas, air mengembang dan permukaan laut naik. Lautan yang lebih panas juga membebani sistem cuaca, menciptakan badai dan angin topan yang lebih kuat, serta meningkatkan curah hujan dan risiko banjir.
“Lautan menyerap sebagian besar pemanasan dari emisi karbon manusia. Sampai kita mencapai emisi nol bersih, pemanasan itu akan berlanjut dan kami akan terus memecahkan rekor kandungan panas laut, seperti yang kami lakukan tahun ini. Kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang lautan adalah tindakan dasar untuk memerangi perubahan iklim,” tambah Michael Mann, Profesor Ilmu Atmosfer dari Universitas Negeri Pennsylvania.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR