Nationalgeographic.co.id—Rute perdagangan Samudra Hindia adalah salah satu rute perdagangan jarak jauh Kekaisaran Romawi yang paling menguntungkan dan penting. Rute ini juga merupakan penghubung penting Romawi ke wilayah Timur Jauh, India, dan Kekaisaran Tiongkok.
Kapal-kapal yang sarat dengan komoditas Mediterania berangkat dari pelabuhan Laut Merah Mesir dan berlayar ke India. Mereka kemudian membawa pulang barang-barang berharga yang eksotis, seperti rempah-rempah, permata, dan sutra.
Perdagangan Samudra Hindia mengubah masyarakat Romawi. Ini memungkinkan para elite dan rakyat jelata mengakses kemewahan yang belum pernah ada sebelumnya.
“Nyatanya, permintaan akan komoditas eksotis begitu tinggi sehingga menguras pundi-pundi Romawi,” tulis Vedran Bileta di laman The Collector. Ini juga memperkaya mereka yang terlibat dalam bisnis, dari pedagang hingga pejabat.
Berlangsung selama berabad-abad, perdagangan ini berperan penting dalam hubungan budaya, agama, dan diplomatik antara Kekaisaran Romawi, India, dan Tiongkok.
Namun perdagangan Samudra Hindia harus berakhir. Itu disebabkan oleh melemahnya perekonomian Kekaisaran Romawi, diikuti oleh penaklukan Arab, dan hilangnya Mesir.
Kaisar Augustus menciptakan perdagangan Samudra Hindia dan Romawi
Saat menganeksasi Mesir, Kaisar Augustus melakukan pembatasan perdagangan Ptolemaik. Ia memerintahkan legiun untuk membangun jalan melalui padang pasir. Akibatnya, barang dapat dikirim dengan cepat dari pusat Mediterania Aleksandria ke pelabuhan Laut Merah Berenike dan Myos Hormos.
Aturan Augustus juga meningkatkan jumlah kapal dagang yang terlibat dalam perdagangan Samudera Hindia. Menurut sejarawan Strabo, jumlah kapal yang berlayar ke India pada masa pemerintahan Augustus meningkat dari 20 menjadi lebih dari 120 kapal.
Jalur dagang dengan India meningkatkan pamor Kekaisaran Romawi
Selain pertumbuhan perdagangan, rute permanen ke India mengarah pada pembentukan kontak diplomatik antara Kekaisaran Romawi dan Timur. Selama pemerintahan Augustus, duta besar India mengunjungi Roma untuk membahas aliansi dengan kaisar. Kontak diplomatik itu semakin memperkuat legitimasi kaisar Augustus.
Augustus dapat menggunakan kedutaan oriental untuk mempromosikan gagasan Imperium sine fine - sebuah kerajaan tanpa akhir. Padahal, legiun Romawi tidak pernah menginjakkan kaki di tanah India. Ini semua berkat kontak diplomatik yang turut tercipta berkat jalur perdagangan.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR