Nationalgeographic.co.id—Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri siap menyelenggarakan program ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN) yang berkelanjutan. Pelaksanaan ekspedisi ini bakal ditandai oleh pengarungan pertama bertajuk "Flores Sea Kayak Expedition".
Dalam merancang gelaran ekspedisi ini, Wanadri bekerja sama dengan komunitas budaya Rumah Nusantara. Mereka menggelar eskpedisi ini guna memaknai kembali identitas Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, serta mengembalikan semangat bahari anak bangsa.
Indonesia adalah negara bahari yang pulau belasan ribu pulau. Bangsa ini juga punya sejarah panjang dalam pengarungan laut.
Seperti lagu ciptaan Ibu Soed yang terkenal, "Nenek moyangku seorang pelaut. Gemar mengarung samudra luas. Menerjang ombak tiada takut. Menempuh badai sudah biasa ..."
Sejak ribuan tahun lalu, ketika manusia purba di Eropa masih menggambar hewan buruan di dinding gua huniannya, nenek moyang di Nusantara telah menggambar perahu pada dinding-dinding gua tempat tinggalnya.
Keturunan mereka pun telah berlayar menyeberangi samudra. Ke arat sampai Afrika dan ke timur hingga Polinesia.
Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara ini akan mewartakan jejak bahari di Nusantara yang telah terangkai sejak ribuan tahun silam. Ekspedisi ini juga akan mencatat dan mewartakan tradisi dayung, ciri khazanah budaya perairan, yang tersebar di seantero wilayah negeri bahari ini.
Ada banyak ragam dayung, terkait bentuk alat dan cara mendayung, yang tersebar di Indonesia. Ragam ini selaras dengan kondisi ekosistem wilayah masing-masing.
Dalam acara pengarungan pertama di Flores nanti, tim ekspedisi yang berpartisipasi bakal terdiri atas sepuluh orang. Rinciannya, enam orang pendayung (tim Segara) dan empat orang tim pendukung (tim Nusa).
Tim Segara akan mendayung mengitari Pulau Flores, yang berjarak tempuh 1.045 kilometer. Mereka akan mendayung mengitari Flores dalam durasi pelaksanaan 45 sampai 50 hari pada periode Agustus-September 2023.
Setelah mengelilingi Flores, ekspedisi akan berlanjut mengelilingi pulau-pulau lain di Indonesia. Tak hanya menjelajah, tim ekspedisi juga akan mendokumentasikan potensi laut dan masyarakat pesisir di sekitar pulau yang dikelilingi.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR