Ratu Min (19 Oktober 1851–8 Oktober 1895), juga dikenal sebagai Permaisuri Myeongseong. Ia merupakan salah satu tokoh penting di Dinasti Joseon Kekaisaran Korea karena menikah dengan Kaisar Gojong.
Meski kurang umum di masanya, Ratu Min sangat terlibat dalam pemerintahan suaminya. Hal ini menjadi penyebab ia dieksekusi pada tahun 1895 oleh Jepang. Pasalnya, ratu dari Kekaisaran Korea ini menjadi ancaman bagi kendali Kekaisaran Jepang atas Semenanjung Korea.
Masa muda Ratu Min
Pada tanggal 19 Oktober 1851, Min Chi-rok dan seorang istri yang tidak disebutkan namanya memiliki seorang bayi perempuan. Gadis kecil itu menjadi yatim piatu pada usia 8 tahun. Berkat hubungan baik dengan keluarga Kekaisaran Korea, dia kemudian menjadi istri pertama Kaisar Gojong dari Dinasti Joseon. Keluarganya adalah anggota klan bangsawan Yeoheung Min.
Kaisar Gojong sebenarnya menjabat sebagai kaisar boneka untuk ayah dan walinya, Taewongun. Taewongunlah yang memilih Min sebagai ratu masa depan. Ia dipilih mungkin karena ia tidak memiliki “keluarga kuat” yang bisa mengancam wali penguasa itu kelak.
Pernikahan kaisar dan ratu muda
Min berusia 16 tahun dan Kaisar Gojong baru berusia 15 tahun ketika mereka menikah pada Maret 1866. Meski bertubuh mungil dan masih sangat muda, Min pintar dan berpikiran mandiri.
Biasanya, permaisuri menyibukkan diri dengan mengatur mode untuk wanita bangsawan kerajaan, mengadakan pesta teh, dan bergosip. Ratu Min ternyata lain daripada yang lain. Ia tidak tertarik dengan hiburan ini. Sebaliknya, dia banyak membaca tentang sejarah, sains, politik, filsafat, dan agama.
“Ia membekali dirinya dengan beragam pengetahuan yang bisa hanya diperoleh kaum pria saja,” tulis Kallie Szczepanski di laman Thoughtco.
Politik dan keluarga
Segera, Taewongun menyadari bahwa dia telah memilih menantu perempuannya dengan tidak bijaksana. Tak lama kemudian, Ratu Min dan ayah mertuanya akan menjadi musuh bebuyutan.
Taewongun bergerak untuk melemahkan kekuatan ratu di istana dengan memberikan putranya seorang selir. Selir tersebut yang segera melahirkan seorang putra.
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR