Menurut penelitian itu, yang menarik adalah bagaimana ekskresi urine burung dapat menghilangkan kelebihan nitrogen sambil meminimalkan kebutuhan air. Sehingga burung dapat menyeimbangkan tuntutan fisiologis saat penerbangan.
"Telah lama disimpulkan dari analisis kimia, dan baru-baru ini dari studi genetik, bahwa asam urat adalah konstituen utama urine di Aves. Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa bahan limbah dapat dimodifikasi di dalam ceca segera sebelum dikeluarkan," tulis peneliti.
Penelitian selanjutnya dengan lebih banyak spesies burung dapat membantu menjelaskan transformasi misterius ini.
Sebelum membaca makalah hasil penelitian itu, Reddy mengatakan bahwa dia dan ahli ornitologi lainnya akan dengan tegas menyatakan, bahwa asam urat adalah bahan utama kotoran burung yang mengotori kaca depan mobil Anda.
"Kadang-kadang hal-hal yang ada di buku teks persis seperti yang harus kita uji lagi," kata Reddy tentang temuan itu.
Reddy menggunakan kotoran burung untuk mempelajari DNA. Menurutnya, memahami komposisi yang tepat dari kencing burung penting untuk pekerjaannya.
Laboratoriumnya menggunakan kotoran dari burung piping plovers yang terancam punah (Charadrius melodus). Hal itu merupakan cara non-invasif untuk mengumpulkan sampel genetik yang memberikan informasi tentang pola makan burung, mikrobiomanya, dan bahkan penyakitnya.
DNA yang diperoleh dari kencing, kata Reddy, seperti "lensa ke semua hal berbeda yang dapat kita ceritakan tentang burung."
Source | : | Live Science,Journal of Ornithology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR