Kehidupan mental dan emosional seorang samurai remaja sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Bushido, atau Jalan Prajurit.
Kode etik ini menekankan kebajikan seperti keberanian, kesetiaan, kehormatan, dan disiplin diri. Semuanya membentuk pola pikir dan pendekatan samurai terhadap kehidupan.
Kehidupan seorang samurai remaja penuh dengan tantangan dan tekanan. Mereka diharapkan unggul dalam pelatihan mereka, menjunjung tinggi kehormatan keluarga mereka, dan siap menyerahkan nyawa untuk tuan mereka.
Ini tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tetapi juga ketahanan mental. Mereka diajar untuk tetap tenang dalam menghadapi kesulitan, mengendalikan emosi, dan mempertahankan pikiran yang jernih. Bahkan ketika mereka berada di tengah medan pertempuran.
Konsep kematian juga merupakan bagian penting dari kehidupan mental dan emosional seorang samurai. Termasuk samurai remaja di Kekaisaran Jepang.
Mereka diajar untuk menghadapi kematian dengan berani dan bermartabat. Samurai muda harus memandang kematian bukan sebagai akhir, tetapi sebagai bagian alami dari kehidupan.
Sikap terhadap kematian ini dikemas dalam konsep seppuku, atau ritual bunuh diri. Ritual ini dipandang sebagai cara untuk menjaga kehormatan seseorang saat menghadapi aib atau kegagalan.
Terlepas dari penekanan pada disiplin dan kontrol, para samurai bukannya tanpa emosi.
Mereka mengalami suka dan duka, cinta dan amarah, ketakutan dan kegembiraan. Mereka membentuk ikatan yang erat dengan rekan-rekan mereka, mengalami sensasi kemenangan dan sengat kekalahan. Samurai remaja juga bergulat dengan kerumitan kehormatan dan tugas.
Mereka didorong untuk mengekspresikan emosi mereka melalui seni, puisi, dan pengejaran budaya lainnya. Cara ini memberikan jalan keluar bagi perasaan mereka dan menumbuhkan kedalaman emosinya.
Di usia 13-16 tahun, samurai remaja akan memasuki transisi dari samurai muda ke samurai dewasa. Sebelum ini, mereka harus menjalani kehidupan yang cukup keras jika dibandingkan dengan anak lain di Kekaisaran Jepang.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR