Pada abad ke-6 Sebelum Masehi, Acusilaus menambahkan Elang Kaukasia. Elang inilah yang memakan hati Prometheus setiap hari. Pherecydes menambahkan Ladon, seekor naga, dalam deretan anak-anak Typhon dan Echinda. Penyair Lasus dari Hermione bahkan menambahkan Sphinx.
Secara keseluruhan, keturunan Typhon dan Echidna muncul dalam banyak kisah di mitologi Yunani. Keduanya bertanggung jawab untuk menghasilkan sebagian besar monster yang harus dilawan oleh pahlawan Yunani seperti Hercules, Jason, dan Odysseus.
Typhon dan Echidna adalah dua karakter kecil yang menarik dari mitologi Yunani. Typhon bertindak sebagai ujian terakhir bagi Zeus sebelum dia benar-benar dapat dinyatakan sebagai raja para dewa.
Salah satu hal yang membuat dewa-dewa mitologi Yunani menarik adalah kemanusiaan dan kesalahan mereka. Kisah perseteruan antara Typhon dan Zeus menunjukkan hal itu. Zeus mampu bertahan hidup dengan susah payah dengan bantuan keluarganya.
Echidna, sebaliknya, adalah karakter yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Typhon. Namun, pengaruhnya terhadap budaya pop modern sulit dibantah. Siapa pun yang pernah menonton film fantasi, membaca buku fantasi, atau bermain gim mungkin pernah bertemu dengan keturunan Echidna.
Salah satu hal yang paling mengesankan tentang mitologi Yunani adalah tidak ada sesuatu pun yang berdiri sendiri. Semuanya saling berhubungan; setiap karakter dan monster memiliki cerita asal. Hal ini terbukti dari kasus Echidna dan Typhon. Mereka memang menyeramkan. Namun tanpa kehadiran pasangan monster itu, sebagian besar pahlawan Yunani tidak akan punya apa-apa untuk dilawan.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR