Centauridae atau Kentauride mengacu secara khusus pada perempuan dari suku Centauroi atau Kentauroi. Centauress adalah istilah yang lebih umum dalam bahasa Inggris.
Meskipun mereka hanya berperan kecil dalam mitologi Yunani, penggambaran mereka dalam seni cukup mencolok karena keindahannya. Beberapa penulis Yunani kuno memberikan perhatian khusus pada bentuknya.
Ahli retorika Yunani Philostratus the Elder, yang hidup pada abad ketiga M, menceritakan tentang penampilan fisik Centauride. Ia mencatat keberadaan mereka di Gunung Pelion, seolah-olah menggambarkan lukisan Yunani kuno yang terletak di Neapolis (Naples).
Dalam karyanya, ia mendeskripsikan betapa cantiknya Centauridae. Meskipun mereka adalah kuda, tapi berkilau seperti bulu kuda yang dirawat dengan baik.
Centauridae memiliki tubuh bagian bawah seekor kuda betina putih, ada pula yang melekat pada kuda betina coklat, dan ada pula yang berbintik.
Ada juga Centaur betina berkulit putih yang tumbuh dari kuda betina hitam, dan pertentangan warna membantu menghasilkan keindahan yang menyatu secara keseluruhan.
Dia menyatakan bahwa dahulu orang berpikir Kentauroi (Centaur) berasal dari pohon, batu, atau bahkan hanya dari kuda betina. Kuda betina ini konon dicover oleh anak Ixion, yang membuat Kentauroi yang awalnya adalah makhluk tunggal memiliki sifat ganda.
"Tapi pada akhirnya, seperti yang kita lihat, mereka memiliki ibu dari jenis yang sama dan istri selanjutnya serta anak kuda sebagai keturunan mereka dan tempat tinggal yang sangat menyenangkan," kata Philostratus.
"Karena saya pikir kita tidak akan merasa bosan dengan (gunung) Pelion dan hidup di sana beserta tanahnya yang subur yang menyediakan batang tombak yang lurus dan pada saat yang bersamaan tidak patah di ujung tombak."
“Kehalusan wujud kewanitaannya semakin kuat ketika kudanya terlihat bersatu dengannya.”
Pelion adalah sebuah gunung di Yunani, terletak di semenanjung Magnesia di Thessaly, bagian tengah utara negara tersebut. Pelion diyakini sebagai tempat tinggal suku Centauroi.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR