Nationalgeographic.co.id—Hyperion adalah salah satu Titan, yang merupakan anak dari Uranus (langit) dan Gaia (bumi). Dalam mitologi Yunani, ia sering dikaitkan dengan matahari dan kadang-kadang disebut sebagai "Titan dari Timur" atau "Titan Matahari".
“Saat ini, sosok Hyperion masih samar-samar. Tidak banyak yang diketahui tentang dewa ini, selain fakta bahwa ia adalah salah satu Titan Yunani,” tulus Ratika Dhar, pada laman History Cooperative.
Dalam mitologi Yunani, ia tak memainkan peran utama. Yang diketahui tentangnya hanyalah bahwa ia adalah salah satu Titan yang mendukung pemerintahan saudaranya, Cronus.
Kisah Hyperion berakhir bahkan sebelum umat manusia ada, dengan jatuhnya para Titan besar setelah perang besar yang dikenal sebagai Titanomachy. Namun, sedikit demi sedikit pengetahuan tentangnya telah digali dari beberapa sumber yang masih ada.
Titan Dewa Cahaya Surgawi Mitologi Yunani
Nama Hyperion berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'yang tinggi' atau 'ia yang mengawasi dari atas'. Ini bukan merujuk pada posisi kekuasaan yang ia pegang, melainkan karena fisiknya.
“Karena Hyperion adalah dewa cahaya surgawi, diyakini bahwa ia sendiri adalah sumber dari semua penerangan,” kata Ratika.
Hyperion bukanlah dewa matahari atau dewa dari sumber cahaya tertentu, yang belum diciptakan. Sebaliknya, ia adalah representasi dari cahaya langit yang menerangi seluruh alam semesta dalam arti yang lebih umum.
Hyperion adalah salah satu dari 12 Titan besar, anak-anak dewi bumi, Gaia, dan dewa langit, Uranus. Para Titan, seperti yang bisa diduga dari nama mereka, bertubuh raksasa. Ia hidup pada Zaman Keemasan, sebelum kedatangan umat manusia.
Dipercayai bahwa empat bersaudara, Hyperion, Coeus, Crius, dan Iapetus mengangkat empat pilar langit yang terletak di empat penjuru bumi dan mengangkat langit. Hyperion ditugaskan sebagai penjaga Pilar Timur, karena dari sisi itulah matahari, bulan, dan anak-anaknya terbit.
Perang Melawan Ayah Mereka
Selain titan yang disebutkan di atas, Gaia dan Uranus juga memiliki anak lainya, yaitu Cyclopes dan Hecatoncheires. Bagi Uranus, penampilan mereka sangatlah menjijikan.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR