Nationalgeographic.co.id - Sudah sejak lama Cokelat menjadi makanan yang disukai oleh banyak orang di seluruh dunia. Beberapa gigitan saja bisa membantu menghibur hari yang menyedihkan. Namun, bagaimana dengan sejarah ditemukannya cokelat? Dan kapan ia mulai menjadi favorit?
Cokelat modern memiliki rasa yang manis dan terkadang pahit. Seperti yang telah kita ketahui, cokelat berasal dari biji kakao. Meskipun demikian, untuk menjadi cokelat manis yang kita cintai, proses panjang dan rumit harus dilakukan terlebih dahulu.
Sebelum dikeringkan dan dipanggang, biji kakao harus difermentasi terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa pahitnya. Setelah itu, biji kakao kemudian digiling dan dicampur dengan beberapa bahan lainya.
Namun pada awalnya, dilansir dari laman History Cooperative, Rattika Dhar menjelaskan, “proses pembuatan dan cara memakan cokelat sangat berbeda, sehingga agak sulit dikenali oleh manusia modern. “
Sejarah Dunia: Kapan Cokelat di Temukan?
Pohon kakao atau pohon cokelat (Theobroma cacao), pada awalnya ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah. Namun kini, terdapat banyak kultivar kakao yang beragam.
Cokelat memiliki sejarah yang sangat panjang, meskipun tidak dalam bentuk yang kita kenal sekarang. Peradaban kuno di Amerika Tengah dan Selatan, Olmec, Maya, dan Aztec, semuanya telah mengonsumsi cokelat sejak sekitar tahun 1900 SM.
Bahkan sebelum itu, Rattika menjelaskan, sekitar 3000 SM, penduduk asli Ekuador dan Peru yang sekarang ini mungkin telah menanam biji kakao.
“Bagaimana mereka menggunakannya masih belum jelas, tetapi masyarakat pra-Olmec di Meksiko modern membuat minuman dari biji kakao yang dicampur dengan vanili atau cabai pada tahun 2000 SM,” jelas Rattika.
Terdapat bukti arkeologis bahwa peradaban Mesoamerika membuat minuman dari biji kakao. Olahan ini mungkin bisa dianggap sebagai bentuk cokelat pertama yang dibuat dalam sejarah manusia.
Rattika menjelaskan, kapal-kapal yang ditemukan dari peradaban kuno di Meksiko menunjukkan bahwa pembuatan cokelat sudah ada sejak tahun 1900 Sebelum Masehi.
“Pada masa itu, berdasarkan residu yang ditemukan di bejana, daging buah kakao yang berwarna putih mungkin digunakan untuk membuat minuman,” terang Rattika.
Bejana yang ditemukan di makam suku Maya dari tahun 400 Masehi berisi sisa-sisa minuman cokelat. Bejana tersebut juga memiliki tulisan kakao dalam aksara Maya.
Dokumen-dokumen suku Maya menunjukkan bahwa cokelat digunakan untuk keperluan upacara, menyiratkan bahwa cokelat adalah komoditas yang sangat berharga.
Suku Aztec juga mulai menggunakan kakao setelah mereka menguasai sebagian besar wilayah Mesoamerika. Mereka menerima biji kakao sebagai pembayaran upeti.
Suku Aztec mengibaratkan ekstraksi biji kakao dari polongnya seperti pengambilan jantung manusia dalam sebuah pengorbanan. Dalam banyak budaya Mesoamerika, cokelat dapat digunakan sebagai mata uang.
Suku Maya dan Cokelat
“Tidak ada gunanya membicarakan sejarah cokelat tanpa menyebut suku Maya,” kata Rattika, “suku yang memiliki hubungan awal dengan cokelat dan cukup terkenal, mengingat sejarahnya yang cukup panjang.”
Mereka memang tidak memberikan cokelat batangan seperti yang kita kenal. Namun, boleh jadi, kita tak akan mengenal cokelat tanpa usaha mereka.
Suku Maya terlibat dalam budi daya biji kakao, yang merupakan langkah awal dalam proses pembuatan cokelat. Mereka memahami nilai besar dari tanaman kakao dan secara aktif membudidayakannya di daerah-daerah mereka.
Cokelat suku Maya dibuat dengan cara membelah buah kakao dan mengambil biji dan daging buahnya. Biji kakao dibiarkan berfermentasi sebelum dipanggang dan digiling menjadi pasta.
Suku Maya biasanya tidak mempermanis cokelat mereka dengan gula atau madu, tetapi mereka menambahkan perasa seperti bunga atau rempah-rempah. Cairan cokelat disajikan dalam cangkir yang didesain dengan indah, biasanya untuk para warga terkaya.
Kala Cokelat Menyebar ke Dunia yang Lebih Luas
Seperti yang bisa kita lihat, cokelat memiliki sejarah yang panjang sebelum berevolusi menjadi cokelat batangan seperti yang kita kenal sekarang.
Penyebaran cokelat di seluruh dunia bermula ketika Spanyol melakukan penjelajahan. Christopher Columbus dan Ferdinand Columbus pertama kali menemukan biji kakao saat melakukan misi keempatnya ke Amerika pada tahun 1502.
Orang Eropa pertama yang menikmati minuman kental ini mungkin adalah Hernan Cortes, sang Penakluk Spanyol.
“Para biarawan Spanyol-lah yang memperkenalkan cokelat, masih dalam bentuk minuman, ke istana. Dengan cepat menjadi sangat populer di sana,” kata Rattika.
Orang Spanyol mempermanisnya dengan gula atau madu. Dari Spanyol, cokelat menyebar ke Austria dan negara-negara Eropa lainnya.
Cokelat bahkan berperan dalam budaya pop. Buku-buku atau film seperti “Charlie and the Chocolate Factory” menampilkan cokelat tak sekadar hanya sebagai makanan, tetapi juga tema yang menarik sepanjang sejarah.
Selain itu, dalam banyak budaya, memberikan cokelat kepada pasangan dianggap sebagai tanda kasih sayang dan perhatian. Itulah sebabnya cokelat sering dipilih sebagai hadiah romantis, karena selain rasanya yang lezat, juga mengandung makna emosional yang dalam.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR