Namun, upaya konservasi yang dilakukan terlambat untuk menyelamatkan spesies ini. Catatan terakhir dari penjaga hutan menunjukkan upaya mereka untuk menjaga hewan-hewan ini, tetapi satu per satu, aurochs jatuh ke tangan waktu dan keadaan.
Pada tahun 1627, aurochs terakhir, seorang betina, menghembuskan nafas terakhirnya, dan dengan demikian, hilanglah salah satu makhluk paling megah yang pernah menginjak bumi.
Warisan Aurochs
Meskipun aurochs telah punah dengan cara yang tragis, warisan genetiknya tetap hidup dalam diri sapi-sapi modern.
"Keturunan hidup dari aurochs dapat dibagi menjadi dua garis keturunan genetik: sapi taurine dan sapi zebuine (berpunuk Asia)," jelas Foidl.
Upaya untuk "mengembalikan" aurochs melalui persilangan sapi modern, seperti Heck cattle dan Taurus cattle, telah dilakukan, namun hasilnya belum sepenuhnya mereplikasi kemegahan sang leluhur.
Tak hanya itu, terdapat hubungan genetik antara betina aurochs dengan sapi Limousin modern, yang dikenal dengan keunggulan fisiknya di dunia peternakan. Sebuah fakta menarik yang menambah kekaguman pada legasi aurochs yang masih memengaruhi dunia kita hari ini.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR