Pada usia dewasa pula, kulit mengalami proses penuaan yang seiring dengan berkurangnya produksi minyak kulit. Hal ini pula yang menyebabkan lansia lebih berisiko mengalami kulit kering dan pecah-pecah.
Manfaat minyak kulit
Selain menjaga kelembapan kulit, minyak kulit berfungsi menjaga kadar asam kulit tetap normal, sekitar 4,5–6,0 pH. Asam ini dapat mencegah pertumbuhan jenis bakteri dan jamur yang membuat minyak kulit sebagai benteng pertahanan alami kulit kita.
Skualena dalam minyak kulit memiliki fungsi pertahanan kulit dari sinar matahari ultraviolet. Ultraviolet menyebabkan penuaan dan penyakit kulit. Hanya saja, skualena dari minyak kulit kurang ampuh, sehingga membutuhkan tabir surya supaya lebih maksimal melindungi kulit.
Tidak hanya keringat, minyak kulit dapat membantu mengatur suhu tubuh kita. Fungsinya yang menjaga kelembapan kulit ini dapat mengondisikan suhu pada kulit kita.
Berkat minyak kulit, kita bisa memiliki aroma atau bau alami tubuh. Setiap orang memiliki aroma tubuh yang berbeda-beda, tergantung kebiasaan, kadar minyak kulit, dan bakteri yang mengonsumsi minyak kulit.
Minyak kulit dan makanan yang kita santap
Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa makanan yang masuk ke dalam tubuh berperan pada produksi minyak di kelenjar minyak. Produksi minyak bisa semakin meningkat jika makanan yang kita makan mengandung lemak, dan karbohidrat.
Ada pun gula dan protein susu, dapat menyebabkan peningkatan kadar insulin dalam tubuh. Pada gilirannya, peningkatan insulin merangsang jumlah produksi di kelenjar minyak.
Penjelasan ini yang menjadi alasan mengapa ahli gizi dan kulit menyarankan diet tertentu untuk menghindari permasalahan kulit, termasuk jerawat dan komedo.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR