Nationalgeographic.co.id—Amerika Serikat dikenal sebagai negara yang dipenuhi peluang. Namun, ketika Depresi Besar melanda, banyak warganya tidak siap menghadapi krisis tersebut. Mayoritas masyarakat terperosok ke dalam kemiskinan.
Di sisi lain, ada pula yang mencari jalan keluar dari kesulitan ekonomi, bahkan jika harus melanggar hukum. Contoh terkenal dari fenomena ini adalah penjahat legendaris, Bonnie dan Clyde.
Pada awal tahun 1930-an, pengusaha tanpa moral dan penjahat yang menggunakan kekerasan untuk mendapatkan keuntungan telah meneror masyarakat. Di antara semua penjahat pada masa itu, duo Bonnie dan Clyde adalah yang paling mencuri perhatian.
Serangkaian perampokan dan pembunuhan yang mereka lakukan telah melahirkan legenda tentang penjahat kelas kakap ini.
Siapa Bonnie Parker?
Bonnie Elizabeth Parker lahir pada 1 Oktober 1910, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Charles Robert Parker dan Emma Parker. Mereka tinggal di Rowena, sebuah kota pertanian di Texas.
Greg Beyer menulis di The Collector, "Ayah Bonnie meninggal ketika dia berusia empat tahun."
Setelah itu, ibunya membawa keluarga ke Cement City, sebuah daerah industri di barat Dallas, di mana dia bekerja sebagai penjahit. Cement City merupakan lingkungan yang keras, dan tanpa dukungan finansial dari kepala keluarga, kehidupan keluarga Parker menjadi sangat sulit.
Pada usia enam tahun, Bonnie mulai sekolah. Dia dikenal sebagai orang yang blak-blakan, suka menjadi pusat perhatian, dan sering terlibat dalam pertengkaran. Sebagai individu yang mandiri dan keras kepala, Bonnie akhirnya meninggalkan sekolah dan menikah dengan cinta pertamanya, Roy Thornton, pada usia 15 tahun.
Pernikahan tersebut mengalami tekanan yang serius. Pasalnya, Thornton menjalani kehidupan kriminal dan meninggalkan Parker untuk jangka waktu yang lama. Pada tahun 1929, pasangan ini berpisah, meskipun mereka tidak pernah resmi bercerai.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Ketika Bau Badan Jadi Peluang Bisnis yang Menggiurkan
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR