Jika Megalodon memiliki perilaku berburu seperti hiu putih, kemungkinan ia akan melakukan penyergapan dari bawah, menyerang mangsanya secara presisi dengan gigitan yang luar biasa kuat.
Hiu putih dikenal dengan teknik menggoyangkan mangsanya dari sisi ke sisi untuk meningkatkan kekuatan gigitan, dan Megalodon kemungkinan besar juga menggunakan teknik yang sama.
Bukti fosil menunjukkan bahwa Megalodon adalah predator aktif paus besar. Tanda gigitannya telah ditemukan pada tulang belakang paus purba, menjadi bukti kekuatan dan keganasan predator ini.
Struktur gigi Megalodon yang jarang retak, bahkan saat mengenai tulang, menunjukkan adaptasi sempurna untuk mencabik dan melahap mangsanya yang besar.
Skenario pertarungan
Setelah menjelajahi fakta-fakta tentang Mosasaurus dan Megalodon, siapakah yang akan menjadi pemenang dalam pertarungan sengit ini? Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan menarik di kalangan ahli paleontologi.
Namun, demi membangkitkan imajinasi, mari kita bayangkan skenario berikut ini.
Seorang penjelajah waktu eksentrik yang terobsesi dengan pertarungan brutal para monster prasejarah telah menculik seekor Mosasaurus dan Megalodon.
Ia menempatkan mereka di dalam tangki raksasa layaknya arena gladiator bawah laut. Kedua monster ini, marah dan lapar karena dicabut dari masanya, siap untuk saling bertarung.
Mosasaurus dan Megalodon saling berputar, mengamati lawannya dengan seksama. Naluri purba mereka bekerja, merencanakan serangan mematikan.
Mosasaurus, melihat tubuh Megalodon yang besar, berpikir untuk menggunakan kelincahannya untuk menyerang sirip atau ekor hiu raksasa itu. Namun, ia ragu apakah giginya mampu menembus kulit tebal Megalodon.
Baca Juga: Dunia Hewan: Megalodon Berdarah Panas dan Itu yang Membuatnya Punah
KOMENTAR