Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda merasa frustrasi saat kucing kesayangan Anda terus-menerus menggaruk pintu kamar mandi hingga berderit? Atau mungkin Anda sering mendapati diri Anda berdebat dengan kucing tentang akses ke ruangan tertentu?
Perilaku kucing yang satu ini memang seringkali memicu konflik kecil di rumah tangga. Di balik meong-meong kesal dan tatapan tajam, tersimpan alasan yang jauh lebih dalam daripada sekadar keinginan untuk mengganggu.
Dalam dunia hewan, terutama bagi kucing yang memiliki insting teritorial yang kuat, pintu tertutup adalah simbol penghalang yang sangat mengganggu. Bayangkan saja, bagi kucing, rumah adalah wilayah kekuasaannya.
Setiap sudut, setiap ruangan adalah bagian dari kerajaannya yang harus ia jelajahi dan kuasai. Ketika sebuah pintu tiba-tiba menutup, seolah-olah ada yang mencoba membatasi wilayah kekuasaannya.
Ini adalah tantangan langsung terhadap insting alaminya sebagai pemburu yang perlu menjelajah dan mengamankan wilayahnya.
Selain itu, kucing adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi. Ketika Anda berada di balik pintu tertutup, kucing merasa ditinggalkan dan kesepian.
Ia merindukan perhatian dan kasih sayang Anda. Rasa cemas dan ketidakpastian pun muncul, membuatnya semakin gelisah dan terus berusaha membuka pintu.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas alasan di balik obsesi kucing terhadap pintu tertutup.
Dengan memahami perspektif kucing, kita dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dengan hewan peliharaan kita dan menciptakan lingkungan rumah yang nyaman bagi semua anggota keluarga, termasuk si kucing kesayangan.
Kucing juga bisa FOMO
Kucing dikenal sebagai hewan yang sangat penasaran. Insting untuk menjelajahi dan mengetahui apa yang ada di balik pintu tertutup sudah tertanam dalam diri mereka.
Baca Juga: Dunia Hewan: Dari Bra hingga Celana Dalam, Kenapa Kucing Jadi Kleptomania?
Dr. Karen Sueda, seorang ahli perilaku hewan, menjelaskan bahwa selain rasa ingin tahu, kucing juga memiliki ketakutan akan kehilangan atau yang lebih dikenal dengan istilah FOMO.
"Kucing memiliki sifat FOMO yang cukup tinggi," ujar Dr. Sueda, seperti dilansir dari laman Live Science. "Mereka berpikir, 'Apa yang ada di balik pintu ini? Aku harus tahu!'"
Sebagai makhluk yang memiliki insting alamiah untuk menguasai wilayahnya, kucing cenderung ingin mengetahui setiap sudut dan celah di rumah. Pintu tertutup bagaikan sebuah misteri yang harus dipecahkan.
Mereka merasa perlu untuk mengontrol akses ke berbagai ruangan, memastikan bahwa tidak ada ancaman atau peluang menarik yang terlewatkan.
Ingrid Johnson, seorang konsultan perilaku kucing, menjelaskan, "Kucing memiliki dorongan kuat untuk mengontrol lingkungan mereka. Ini adalah bagian dari naluri mereka sebagai predator yang harus mengamankan wilayah dan sumber daya."
Pintu tertutup membuat kucing merasa kehilangan kendali atas situasi. Jane Ehrlich, seorang ahli perilaku kucing, menyebutnya sebagai "tiga C yang mengerikan": kucing benci tidak memiliki pilihan, mereka benci tidak berkuasa, dan mereka benci perubahan.
Meskipun mereka tidak selalu ingin terlibat dalam segala aktivitas di balik pintu, rasa ingin tahu mereka mendorong mereka untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Selain rasa ingin tahu yang alami, kucing juga memiliki dorongan kuat untuk mendapatkan perhatian dari pemiliknya. Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Behavioural Processes menunjukkan bahwa sebagian besar kucing lebih menyukai interaksi dengan manusia dibandingkan dengan hal-hal lain, seperti makanan atau mainan.
Ketika pintu tertutup, kucing merasa kehilangan akses ke perhatian yang mereka inginkan.
Ingrid Johnson, seorang konsultan perilaku kucing, menjelaskan, "Pintu tertutup membuat kucing merasa seolah-olah mereka diabaikan. Mereka tidak mengerti konsep waktu, sehingga bagi mereka, pembatasan akses terasa sangat lama."
Untuk mengurangi kecemasan kucing akibat pintu tertutup, pemilik perlu menciptakan lingkungan yang konsisten. Jika Anda tidak ingin kucing masuk ke ruangan tertentu, sebaiknya batasi aksesnya sepanjang waktu, bukan hanya saat ada tamu. Hal ini akan membantu kucing memahami batasannya dan mengurangi stres.
Meskipun sebagian besar kucing hanya menunjukkan perilaku mencari perhatian di sekitar pintu tertutup, beberapa kucing mungkin mengalami stres yang lebih serius.
Tanda-tandanya antara lain vokal yang panik, telinga yang rata, dan desisan. Jika Anda melihat tanda-tanda seperti ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasarinya.
KOMENTAR