Perbedaan istilah ini perlu digaris bawahi karena dapat mengubah maknanya secara mitologis. Pithos sendiri berfungsi untuk menyimpan biji-bijian atau minyak zaitun, hal itu penting kaitannya dengan tema pertanian dan kebutuhan manusia pasca-Prometheus untuk menyimpan pasokan pangan dari satu masa panen ke masa panen berikutnya.
Tidak lagi seperti pada zaman Keemasan saat bumi menyediakan sumber pangan untuk manusia sepanjang waktu. Selain itu, makna lain pithos yang ditemui dalam korpus Hipokrates dan tulisan medis lainnya berarti rahim wanita.
Tubuh perempuan sering kali digambarkan sebagai wadah atau tempat penyimpanan sehingga kotak Pandora memunculkan kecemasan tentang ketersediaan makanan dan sumber daya yang memadai.
Lebih jauh, kekhawatiran tentang seksualitas perempuan dan kontrol terhadap kelahiran anak-anak dalam keadaan sulit juga tak dapat dihindari. Meskipun aspek misoginis tersebut bisa dijelaskan terkait kondisi pada waktu itu, penuturannya secara berulang-ulang dalam berbagai teks sastra menjadikan mitos-mitos ini punya otoritas abadi.
Bertolak dari sini, kita dapat melihat seberapa kuat peran yang dimainkan oleh mitos dan penciptaan mitos dalam konstruksi gender. Kisah penciptaan perempuan sebagai kutukan bagi umat manusia, sumber kejahatan, dan beban kerja yang tak kenal lelah, tidak hanya membenarkan ketidaksetaraan gender, namun juga menaturalisasi ketimpangan ini dalam konstruksi sosial yang lebih luas.
Jadi gara-gara ulah Prometheus, Zeus mengirim Pandora untuk menyulitkan kehidupan manusia. Hephaestus dibantu dewa-dewa lainnya, menciptakan Pandora dari tanah liat menjadi sosok rumit yang terlihat pemalu dan begitu memukau untuk dilihat.
Tak tertampik oleh pria mana pun. Pandora melahirkan ras perempuan yang memtikan dan darinya juga tercipta pranata pernikahan sebagai 'kejahatan lain untuk menyeimbangkan kebaikan'.
Menurut Hesiod, pria yang tidak menikah tidak mempunyai anak sebagai pendukung atau pewaris, sementara yang menikah, meskipun ia menikahi istri yang baik, memiliki kehidupan yang "seimbang antara kejahatan dan kebaikan."
Harapan
Works and Days juga mengkisahkan Epimetheus, saudara Prometheus yang lambat berpikir. Prometheus telah memperingatkan saudaranya untuk tidak menerima hadiah apapun dari Zeus, tetapi ia tidak mengingatnya dan menerima Pandora yang membawa kotak berisi masalah dan harapan sebagai hadiah:
"Namun, tangan perempuan itu mulai membuka tutup kotaknya
Tersebarlah semua kesengsaraan yang menjadi sebab duka bagi manusia.
Hanya Harapan yang tersisa di dalamnya,
Terjepit di bawah penutup, tak bisa keluar:
Segera ia kunci rapat kembali kotak itu."
Baca Juga: Prometheus Mencuri Api, Unsur Sakral Berbagai Budaya Yunani Kuno
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR