Dalam konteks yang sama, kita tahu bahwa Neanderthal yang tinggal di pesisir pantai sering kali makan pangan bahari alias makanan laut. Peninggalan arkeologi di Gruta da Figueira Brava di Portugal mengungkapkan bahwa mereka memanen makanan laut dari pantai dan kolam batu.
Neanderthal di Portugal tersebut sangat menyukai kepiting cokelat (semakin besar semakin baik) yang dimasak di atas api terbuka. Para peneliti juga menemukan tulang hiu, lumba-lumba, anjing laut, dan belut yang hancur di situs Portugis tersebut, yang menunjukkan bahwa kelompok Neanderthal yang tinggal di pesisir ini adalah penikmat makanan laut sejati.
Bahkan ada dugaan bahwa Neanderthal menyukai kanibalisme. Tulang-tulang fosil Neanderthal yang ditemukan di gua-gua di seluruh Eropa memperlihatkan tanda-tanda potongan khas yang menunjukkan daging mereka terkelupas setelah kematian mereka.
Beberapa orang berpendapat bahwa kanibalisme merupakan tindakan putus asa bagi Neanderthal yang telah berada di bawah tekanan ekstrem akibat perubahan lingkungan. Yang lain percaya bahwa hal itu mungkin merupakan tanda perilaku ritualistik yang sangat rumit.
Apa pun itu, tampaknya Neanderthal memakan hal-hal yang sangat mirip dengan pola makan Homo sapiens zaman paleolitik: sering kali daging hewan, makanan laut, tumbuhan, jamur, hasil buruan hutan, dan—terkadang, tetapi lebih sering daripada yang kita duga—daging spesies mereka sendiri.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR