Petualangan Castor dan Pollux
Castor dan Pollux, dua saudara kembar yang ikonik dalam mitologi Yunani dan Romawi, memiliki masa kecil yang membentuk mereka sebagai pahlawan sejati.
Sejak muda, mereka mengembangkan kemampuan luar biasa yang membuat mereka terkenal. Castor, dengan keterampilannya yang luar biasa dalam menunggang kuda, menjadi sosok yang dihormati.
Sementara itu, Pollux, dengan kekuatan dan keahliannya dalam bertinju, memancarkan aura seorang petarung abadi yang tak terkalahkan. Dua bakat ini, meski berbeda, mencerminkan peran mereka yang seimbang sebagai pelindung pelayaran dan seni berkuda.
Kisah mereka dipenuhi petualangan heroik, salah satunya adalah penyelamatan Helen, saudari mereka, dari penculikan yang dilakukan oleh Theseus dan sahabatnya, Pirithous. Setelah kehilangan pasangan mereka, kedua pria ini memutuskan untuk menculik putri Zeus yang terkenal akan kecantikannya, Helen, dari Sparta.
Mereka membawa Helen ke Aphidnae, sebuah tempat di Attica, dengan tujuan menjadikannya istri. Namun, Castor dan Pollux, yang tak akan membiarkan saudari mereka menjadi korban keegoisan, segera memimpin pasukan Sparta untuk menyelamatkannya.
Ada hal menarik dalam kisah ini yang sering menjadi bahan perdebatan. Menurut beberapa versi, Helen masih sangat muda saat penculikan terjadi, mungkin baru berusia tujuh hingga sepuluh tahun.
Hal ini berarti Castor dan Pollux, yang lahir bersamaan dengannya, juga masih sangat muda ketika memimpin ekspedisi penyelamatan yang berani itu. Meskipun usia mereka tampak muda untuk standar modern, mitologi Yunani sering mengaburkan batasan usia dalam cerita para pahlawan.
Selain penyelamatan Helen, Castor dan Pollux juga memainkan peran penting dalam kisah besar lainnya, yakni pencarian Bulu Domba Emas. Mereka dikenal sebagai dua anggota paling penting di antara para Argonaut, kelompok petualang yang dipimpin oleh Jason, putra Aeson, raja Iolcos di Thessaly.
Dalam perjalanan epik ini, keduanya menunjukkan keberanian dan kecakapan mereka, memperkuat reputasi mereka sebagai pahlawan yang tak terpisahkan.
Kisah-kisah ini, baik dalam mitologi Yunani maupun Romawi, menempatkan Castor dan Pollux sebagai simbol persaudaraan, keberanian, dan perlindungan, menjadikan mereka abadi di antara para bintang di konstelasi Gemini.
Baca Juga: Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR