Beberapa teori menyatakan bahwa burung mistis ini mungkin terinspirasi oleh flamingo, dengan sayap cerah dan penampilan eksotisnya.
Varuna juga sering digambarkan duduk di singgasana berhias permata dengan istrinya, Varuni, di sisinya. Mereka biasanya dikelilingi oleh para dewa dan dewi sungai serta laut yang membentuk istana megah Varuna. Gambaran ini memperkuat hubungan Varuna dengan air dan pelayaran.
Sebagai dewa langit dan air, Varuna memiliki kekuasaan atas berbagai fenomena alam. Ia mampu mendatangkan hujan, mengendalikan cuaca, menyediakan air bersih, dan mengarahkan aliran sungai. Oleh karena itu, manusia telah memohon perlindungannya selama ribuan tahun.
Namun, kekuasaan Varuna tidak sesederhana dewa-dewa seperti Indra. Varuna sangat terkait dengan konsep maya, yang berarti 'ilusi' atau 'tipu daya.'
Hal ini tidak membuatnya menjadi dewa penipu, tetapi menunjukkan keterlibatannya dalam dunia sihir dan mistisisme.
Sifat misterius ini membuat Varuna menjadi sosok yang kompleks dan ambigu. Karena peran ini, Varuna kadang dikaitkan dengan dewa-dewa seperti Yama, dewa kematian, dan Rudra, dewa penyakit dan binatang buas.
Mereka bukanlah dewa yang sepenuhnya baik atau jahat, melainkan makhluk yang misterius dan menakutkan bagi manusia.
Varuna dalam Mitologi dan Sastra Hindu
Sebagai salah satu dewa utama dalam tradisi Weda, Varuna memiliki banyak himne yang didedikasikan untuknya dalam Rig Veda, kitab tertua dari empat Weda.
"Dalam konteks Hindu kuno, sulit memisahkan agama Weda dari mitologi karena kehidupan dan perbuatan para dewa sangat terkait dengan cara mereka disembah," ungkap Rittika.
Varuna juga muncul dalam dua epos besar India, Ramayana dan Mahabharata. Seperti halnya Iliad dan Odyssey, para cendekiawan masih memperdebatkan sejauh mana cerita-cerita dalam epos ini merupakan fakta sejarah atau sekadar mitos.
Sastra Hindu lainnya yang menyebutkan Varuna adalah buku tata bahasa Tamil kuno Tolkappiyam. Karya ini membagi suku Tamil kuno menjadi lima wilayah geografis yang masing-masing memiliki dewa pelindung.
Wilayah pantai disebut neithal, yang dihuni oleh para pedagang dan nelayan. "Dewa yang melindungi wilayah ini adalah Varunan, dewa laut dan hujan. Dalam bahasa Tamil, 'varuna' berarti air, melambangkan samudra yang luas," tegasnya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR