Nationalgeographic.co.id—Paparan kronis terhadap kebakaran hutan yang berlangsung lama dan lebih sering dapat berdampak serius pada kesehatan kita. Mulai dari paru-paru hingga ginjal, hati, otak, dan jantung.
Bukan hanya api yang harus dihadapi warga Los Angeles. Gumpalan asap menciptakan udara yang berbahaya untuk dihirup. Asap tersebut dapat memengaruhi orang-orang yang tinggal berkilometer jauhnya dari kebakaran.
Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles menghimbau mereka yang melihat atau mencium asap untuk tetap berada di dalam ruangan.
Pasalnya, asap kebakaran hutan mengandung berbagai gas dan partikel dari bahan-bahan yang memicu kebakaran. “Termasuk ozon, karbon monoksida, senyawa aromatik polisiklik, nitrogen dioksida, dan partikel,” tulis Sarah Gibbens di laman National Geographic. Polutan yang ada dalam asap berkaitan dengan penyakit pernapasan dan kardiovaskular, menurut sebuah penelitian di Journal of the American Heart Association. Penelitian itu bertajuk Cardiovascular and Cerebrovascular Emergency Department Visits Associated with Wildfire Smoke Exposure in California in 2015.
Ketika orang yang sehat menghirup udara yang bercampur dengan asap dari kebakaran, mereka mungkin merasakan perih di mata. Dan ketika mereka batuk, mereka mungkin kesulitan bernapas. Namun, apa yang terjadi jika seseorang menghirup udara berasap dalam jangka waktu yang lama setiap tahun masih belum jelas.
“Dulu, orang-orang pernah terpapar asap sekali atau dua kali dalam hidup mereka,” kata Keith Bein, seorang ilmuwan atmosfer di University of California, Davis. “Sekarang, hal itu terjadi setiap musim panas di Amerika Serikat dan dalam jangka waktu yang lebih lama.”
Menurut studi yang diterbitkan di Nature, tren kebakaran hutan ini menghambat upaya meningkatkan kualitas udara di Amerika Serikat. Studi tersebut menemukan bahwa seiring dengan terus menghangatnya iklim, ancaman kesehatan dari polusi udara terkait kebakaran hutan akan meningkat. Pasalnya, frekuensi dan ukuran kebakaran hutan pun terus meningkat. Studi tersebut bertajuk The Contribution of Wildfire to PM2.5 Trends in the USA.
Dampak kebakaran hutan pada tubuh manusia
“Asap kebakaran hutan adalah jenis polusi udara yang sangat kompleks,” kata Sarah Henderson, seorang ilmuwan kesehatan lingkungan di University of British Columbia. “Asap mengandung banyak gas yang berbeda di dalamnya. Selain itu, juga mengandung komposisi partikel-partikel kecil tersebut dapat sangat bervariasi. Tergantung pada apa yang terbakar dan seberapa panas pembakarannya.”
Yang menjadi perhatian khusus, katanya, adalah partikel berdiameter 2,5 mikron—juga disebut sebagai PM 2,5. Partikel-partikel kecil tersebut, dan bahkan yang lebih kecil lagi, mampu menembus jauh ke dalam paru-paru seseorang. Henderson mengatakan tubuh merespons dengan melepaskan sel-sel imun yang sama yang akan dikerahkan untuk menyerang virus. Namun, tidak seperti virus, materi partikulat tidak dipecah oleh respons imun tersebut. Pada akhirnya, akan mengakibatkan peradangan yang berlangsung lama.
“Peradangan itu memengaruhi paru-paru, ginjal, hati, dan mungkin otak Anda,” kata Henderson.
Baca Juga: Seperti 'Neraka', Mengapa Kebakaran Los Angeles Sulit Dipadamkan?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR