Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketosis bervariasi, tergantung pada tingkat aktivitas, makanan terakhir yang dikonsumsi, dan jumlah glikogen dalam tubuh. Biasanya, proses ini terjadi dalam 12–36 jam setelah tidak makan.
2. Peningkatan Ketahanan terhadap Stres
Ketika tubuh mengalami puasa secara berulang, sel-sel tubuh menyesuaikan diri dengan kondisi ini. Para ilmuwan percaya bahwa respons adaptif ini membantu meningkatkan daya tahan sel terhadap stres dan penyakit. Meskipun penelitian lebih banyak dilakukan pada hewan dan sel, hasilnya menunjukkan potensi manfaat serupa pada manusia.
3. Autofagi: Proses Pembersihan Sel
Autofagi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “memakan diri sendiri.” Ini adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan dan mendaur ulang komponen sel yang sudah rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
Autofagi memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan sel dan diyakini berkontribusi dalam mencegah berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan infeksi.
Proses ini terjadi secara alami dalam tubuh, tetapi jika tidak berjalan dengan baik, dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan autofagi, yang berpotensi menjadi cara sederhana dan aman untuk menjaga kesehatan sel.
Namun, bukti ilmiah mengenai manfaat autofagi akibat puasa pada manusia masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
4. Kesehatan Pencernaan
Di dalam usus manusia terdapat triliunan bakteri dan mikroorganisme lain yang secara kolektif dikenal sebagai mikrobioma usus. Mikrobioma ini berperan penting dalam berbagai aspek kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Ragam Hidangan Berbuka Puasa dari Penjuru Dunia yang Patut Dicoba
Sindrom Hubris, Kala Pemimpin Merasa Punya Kendali Atas Segala Hal, Apa Saja Tandanya?
Source | : | Zoe Health Study |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR