Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa selang-seling (alternate-day fasting) dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengelola kadar gula darah.
Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hubungan antara puasa dan kontrol gula darah dalam jangka panjang.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Puasa intermiten juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan:
Penelitian terbatas telah mengapai efek ini dalam berbagai metode puasa intermiten, seperti puasa selang-seling, pembatasan waktu makan, dan metode modifikasi lainnya.
3. Potensi Menurunkan Berat Badan
Puasa jangka pendek, seperti puasa intermiten, dapat membantu beberapa orang menurunkan berat badan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa efektivitasnya tidak jauh berbeda dengan pola diet rendah kalori konvensional.
Sementara itu, penelitian tentang puasa berkepanjangan masih terbatas. Meskipun dapat membantu menurunkan berat badan, beberapa studi menunjukkan bahwa penurunan berat badan tidak hanya berasal dari lemak, tetapi juga dari air, protein, dan jaringan tubuh lainnya.
Dalam sebuah studi kecil, pria yang menjalani puasa selama 10 hari mengalami penurunan berat badan rata-rata 7%, tetapi sekitar 60% dari berat yang hilang bukan berasal dari lemak tubuh.
Saat ini, penelitian belum menunjukkan bahwa puasa adalah metode yang paling efektif untuk menurunkan berat badan. Dibutuhkan lebih banyak studi untuk memahami dampaknya lebih jauh.
Risiko Puasa
Meskipun puasa dapat memberikan manfaat kesehatan, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
* Kelelahan dan Perubahan Mood: Saat pertama kali berpuasa, tubuh mungkin merasa lebih lemas, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi. Namun, gejala ini biasanya membaik seiring waktu.
* Sakit Kepala atau Migrain: Melewatkan waktu makan dapat menjadi pemicu migrain. Namun, penelitian menunjukkan bahwa setelah menjalani puasa secara konsisten, seperti selama bulan Ramadan, frekuensi sakit kepala justru bisa berkurang.
* Gangguan Pola Makan: Puasa dapat berdampak negatif bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan makan, karena dapat meningkatkan risiko binge eating atau perilaku makan berlebihan setelah periode puasa.
Sustainability: Milenial Ingin Jadi Konsumen Hijau, tapi Mengapa Sulit Dilakukan?
Source | : | Zoe Health Study |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR