Dopamin Membantu Manusia Bertahan Hidup
Dopamin dulunya merupakan bagian penting dari evolusi manusia. Saat ini, sebagian besar kebutuhan kita dapat dengan mudah dipenuhi, terutama di negara maju.
Namun, nenek moyang kita bergantung pada dopamin untuk bertahan hidup, mendorong mereka berjalan puluhan kilomeer demi makanan atau membangun tempat tinggal selama berbulan-bulan.
“Kita berevolusi di lingkungan yang menuntut kita untuk mengerahkan energi dan perhatian guna mencari hal-hal penting bagi kelangsungan hidup, seperti keamanan, tempat tinggal, dan hubungan sosial,” kata Samaha.
“Dopamin membantu kita melakukan itu.”
Dopamine Rush: Tidak Sesederhana Itu
Memang benar, dopamin meningkat saat kita melakukan aktivitas menyenangkan, seperti mendengarkan lagu favorit.
Namun, menyebut lonjakan ini sebagai "dopamine rush" bukan hanya penyederhanaan yang berlebihan, tetapi juga salah, kata Samaha.
Aktivitas menyenangkan juga meningkatkan kadar neurotransmitter lain, seperti serotonin dan oksitosin, serta endorfin, yang semuanya berperan dalam suasana hati, jelas Dombeck.
“Saat kita mengalami sesuatu yang menyenangkan, terjadi lonjakan aktivitas di seluruh otak,” kata Dombeck.
“Menyebutnya hanya sebagai dopamine rush justru mengabaikan proses kompleks yang sebenarnya terjadi.”
Lonjakan dopamin bukanlah hal yang sepenuhnya baik atau buruk. Yang paling penting adalah kadarnya tetap seimbang.
Terlalu banyak dopamin dikaitkan dengan mania, sementara kekurangan dopamin dapat menyebabkan depresi.
"Namun, dalam kebanyakan kasus, dopamin hanyalah zat netral yang ada untuk membantu kita bertahan hidup," kata Samaha.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR