Beliau menjelaskan bahwa sebagian besar penelitian tentang topik ini dilakukan pada orang yang mendaki gunung atau bepergian ke tempat yang lebih tinggi, di mana tekanan udara cenderung lebih rendah.
"Saat berada di ketinggian, tubuh kita langsung mengalami perubahan," ungkap Best. "Tekanan darah dan kekentalan darah meningkat, dan tekanan pada pembuluh darah paru-paru juga naik."
Perubahan suhu juga memiliki pengaruh yang besar. Penelitian menunjukkan bahwa suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung dan stroke, jelas Best.
Meskipun panas yang berlebihan meningkatkan risiko kematian 2,2 kali lipat, dingin yang berlebihan jauh lebih berbahaya bagi penderita penyakit jantung, dengan peningkatan risiko kematian 9,1 kali lipat. Alasannya belum jelas, tetapi mungkin karena tubuh kita lebih sulit beradaptasi dengan suhu dingin.
"Tubuh kita berusaha keras untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil," kata Best. Saat suhu dingin, pembuluh darah di lengan dan kaki menyempit agar darah mengalir lebih banyak ke organ-organ penting, seperti otak.
Penyempitan ini menyebabkan tekanan darah dan kekentalan darah meningkat, yang dapat memicu serangan jantung pada penderita penyakit jantung. Sebaliknya, saat suhu sangat panas, tubuh memompa lebih banyak darah ke kulit, yang dapat membuat jantung bekerja terlalu keras.
Kombinasi tekanan udara rendah dan suhu dingin sangat berbahaya. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan cuaca yang cepat, yang melibatkan perubahan tekanan udara dan suhu, memiliki dampak yang lebih besar pada penyakit jantung daripada perubahan tekanan udara atau suhu saja.
Meskipun mekanisme tubuh dalam merasakan perubahan tekanan udara belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa teori. Best menduga bahwa penurunan tekanan udara disertai dengan penurunan kadar oksigen, yang mungkin memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memasok oksigen ke organ dan otot.
Apa yang bisa dilakukan? para ahli menyarankan agar penderita penyakit jantung menjaga tubuh tetap hangat saat cuaca dingin dan berhati-hati saat bepergian ke tempat yang lebih tinggi.
"Bagi orang yang sehat, ini bukan masalah besar. Tetapi bagi penderita penyumbatan pembuluh darah jantung, ini bisa berbahaya," kata Best. Meskipun tubuh akan beradaptasi dengan tekanan udara rendah, ia menambahkan "sebaiknya jangan terlalu memaksakan diri pada beberapa hari pertama."
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR