Mereka menetapkan 10,5 jam duduk per hari sebagai batas "sangat sedentari", karena data menunjukkan bahwa risiko kesehatan mulai meningkat pesat di atas angka tersebut.
Mereka lalu membandingkan risiko penyakit jantung dan kematian pada berbagai jumlah langkah harian dengan kelompok yang hanya berjalan 2.200 langkah per hari, yang merupakan jumlah langkah terendah dalam penelitian tersebut.
Setiap Tambahan Langkah Membawa Manfaat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik mereka yang tergolong sangat kurang gerak maupun yang sedikit lebih aktif sama-sama merasakan penurunan risiko yang signifikan saat jumlah langkah harian mereka meningkat.
Namun, ada pola yang jelas dimana semakin banyak langkah yang diambil setiap hari, semakin besar pula penurunan risiko penyakit jantung atau kematian, terutama hingga mencapai sekitar 9.000 hingga 9.700 langkah bagi mereka yang sangat kurang gerak.
Menariknya, bahkan mereka yang sangat kurang gerak mulai merasakan manfaat kesehatan jantung sejak mencapai 4.300 langkah per hari, dengan penurunan risiko penyakit jantung sebesar 10%. Manfaat ini akan berlipat ganda ketika jumlah langkah harian ditingkatkan menjadi 9.700 langkah.
Hal serupa juga terjadi pada penurunan risiko kematian. Bagi mereka yang sangat kurang gerak, penurunan risiko 20% dimulai pada 4.100 langkah per hari, dan hampir berlipat ganda menjadi 39% saat mencapai 9.000 langkah.
Pada sekitar 6.000 langkah per hari, mereka yang sangat kurang gerak merasakan manfaat yang setara dengan mereka yang lebih aktif.
Menurut Mario Garcia, seorang ahli jantung dari Montefiore Medical Center di New York City, rata-rata orang Amerika hanya berjalan sekitar 4.000 langkah per hari, yang berarti masih banyak ruang untuk melakukan peningkatan.
"Terutama di era pasca-pandemi ini, dengan semakin banyaknya pekerjaan jarak jauh dan waktu yang dihabiskan di rumah, kita perlu lebih sadar akan waktu yang kita habiskan tanpa aktivitas fisik dan mencoba mengimbanginya dengan hal sederhana seperti berjalan kaki", ujar Garcia.
Ia juga menunjukkan bahwa orang-orang yang berusia di atas 60 tahun mendapatkan manfaat terbesar dari penelitian ini, kemungkinan besar karena penurunan kondisi fisik yang lebih cepat seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Temuan Ilmiah Berhasil Ungkap Kapan Usia Kritis saat Fungsi Sel-Sel Otak Mulai Menurun
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR