Pada tahun 1968, militer menggulingkan presiden terpilih, Dr. Arnulfo Arias Madrid. Militer memainkan peran utama dalam pemerintahan Panama sepanjang tahun 1980-an di bawah Jenderal Manuel Noriega.
AS awalnya mendukung Noriega, tetapi kemudian terjadi ketegangan akibat korupsi, perdagangan narkoba, dan kecurangan pemilu. Pada tahun 1989, AS menginvasi Panama dan menggulingkan Noriega.
Pemilihan umum yang demokratis kemudian diadakan. Karena ketidakpercayaan terhadap militer, Panama mengadopsi amandemen konstitusi pada tahun 1994 yang membubarkan militer. Panama menolak mengizinkan AS mendirikan pangkalan militer di dalam wilayahnya.
5. Negara Federasi Mikronesia
Negara Federasi Mikronesia berada di bawah kendali Jepang sebelum Perang Dunia II. Mikronesia menjadi lokasi pertempuran sengit di Pasifik Selatan. Setelah perang, wilayah ini menjadi bagian dari Wilayah Perwalian PBB Kepulauan Pasifik dan menjalin hubungan dengan AS.
Mikronesia tidak menjadikan pengeluaran militer sebagai prioritas setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1979. Pada tahun 1986, Mikronesia menandatangani Perjanjian Asosiasi Bebas dengan AS. Sejak itu, pertahanan Mikronesia menjadi tanggung jawab AS.
Warga Mikronesia tidak memerlukan visa untuk bekerja di AS dan dapat mendaftar di militer Amerika. Warga Mikronesia memiliki tingkat korban jiwa yang lebih tinggi dalam perang Irak dan Afghanistan dibandingkan dengan AS sebagai persentase populasi.
KOMENTAR