Biografi My Son Carlo: Carlo Acutis Through the Eyes of His Mother, yang ditulis oleh ibunya dan jurnalis Paolo Rodari, diterbitkan pada tahun 2023.
Mukjizat yang membuka jalan bagi Beato Carlo Acutis
Mukjizat yang membuat jalan bagi Beato Carlo Acutis terkait dengan seorang wanita dari Kosta Rika.
Pada tanggal 8 Juli 2022, Liliana berdoa di makam Beato Carlo di Assisi. Ia meninggalkan sepucuk surat yang menjelaskan permohonannya. 6 hari sebelumnya, pada tanggal 2 Juli, putrinya Valeria jatuh dari sepedanya di Florence, tempat ia kuliah.
Ia menderita trauma kepala yang parah. Valeria memerlukan operasi kraniotomi serta pengangkatan tulang oksipital kanan untuk mengurangi tekanan pada otaknya. Dan menurut dokternya, ia memiliki peluang bertahan hidup yang sangat rendah.
Sekretaris Liliana segera mulai berdoa kepada Beato Carlo Acutis. Dan pada tanggal 8 Juli 2022, Liliana berziarah ke makamnya di Assisi.
Pada hari yang sama, rumah sakit memberi tahu bahwa Valeria mulai bernapas spontan. Keesokan harinya, ia mulai bergerak dan sebagian dapat berbicara kembali.
Pada tanggal 18 Juli 2022, pemindaian CAT membuktikan bahwa pendarahannya telah hilang. Pada tanggal 11 Agustus 2022, Valeria dipindahkan ke terapi rehabilitasi. Ia mengalami kemajuan pesat, dan pada tanggal 2 Septembe 2022r, Valeria dan Liliana melakukan ziarah lagi ke Assisi untuk berterima kasih kepada Beato Carlo atas perantaraannya.
Dalam dekrit yang dirilis oleh Takhta Suci, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa ia akan mengadakan Konsistori Kardinal. Tujuannya adalah membahas kanonisasi Beato Carlo Acutis, serta Beato Giuseppe Allamano, Marie-Léonie Paradis, dan Elena Guerra.
Mengapa kanonisasi Beato Carlo Acutis ditunda oleh Vatikan?
Kanonisasi Beato Carlo Acutis rencananya akan berlangsung pada tanggal 27 April 2025. Namun kanonisasi tersebut harus ditunda dengan berat hati oleh Vatikan. Padahal, ribuan orang muda Katolik sudah merencanakan perjalanannya ke Vatikan untuk menghadiri misa kanonisasi itu.
Vatican mengumumkan bahwa kanonisasi Beato Carlo Acutis ditunda menyusul wafatnya Paus Fransiskus.
“Setelah wafatnya Paus Fransiskus, dengan ini diberitahukan bahwa perayaan Ekaristi dan Ritus Kanonisasi Beato Carlo Acutis, yang dijadwalkan pada tanggal 27 April 2025, Minggu Paskah II atau Kerahiman Ilahi, pada kesempatan Yubelium Remaja, ditangguhkan,” kata Kantor Pers Tahta Suci dalam sebuah pernyataan pada tanggal 21 April 2025.
Lebih dari 80.000 remaja diperkirakan akan berkumpul di Roma untuk kanonisasi pada 27 April 2025 di tengah Yubelium Remaja. Menurut Dicastery for Evangelization, orang-orang muda Katolik itu terdaftar dari Amerika Serikat, Brasil, India, Spanyol, Portugal, Prancis, Ukraina, Inggris, Jerman, Chili, Venezuela, Meksiko, Australia, Argentina, dan Nigeria.
Berita wafatnya Paus Fransiskus tersebar saat para peziarah mulai berdatangan untuk menghadiri kanonisasi yang direncanakan. “Termasuk sekelompok mahasiswa dari Paroki St. Joachim di Sydney, Australia. Mereka menempuh perjalanan lebih dari 16.000 km untuk menghadiri kanonisasi tersebut,” dilansir dari laman Vatican News.
Meskipun kanonisasi ditangguhkan karena sede vacante, Vatikan mengonfirmasi bahwa Yubelium Remaja akan tetap dilaksanakan dengan beberapa perubahan jadwal. Karena masa berkabung, perayaan musik di Circus Maximus pada Sabtu malam telah dibatalkan. Misa khusus untuk Yubelium Remaja tetap diadakan pada Minggu, 27 April, tanpa kanonisasi Carlo Acutis.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | britannica,Vatican News |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR