Nationalgeographic.co.id—Siapa sangka, seorang diktator seperti Benito Mussolini justru menjadi sosok kunci dalam kelahiran sebuah negara independen, yakni Vatikan?
Di tengah gejolak politik Italia pada awal abad ke-20, Mussolini dan Paus Pius XI menjalin kesepakatan yang tak terduga.
Perjanjian Lateran, begitulah ia disebut, bukan hanya sekadar perjanjian biasa, tetapi sebuah perjanjian yang mendefinisikan ulang hubungan antara gereja dan negara.
Untuk memahami lebih dalam tentang konteks sejarah dan dampak dari Perjanjian Lateran, mari kita telusuri artikel ini.
Pusat wewenang spiritual dan diplomatik
Tersembunyi di jantung Kota Roma, Italia, terdapat sebuah negara mungil yang memiliki pengaruh besar di dunia. Kota Vatikan, demikian namanya, adalah negara kota terkecil di dunia yang sekaligus menjadi pusat spiritual bagi umat Katolik. Dinding-dinding kuno yang megah mengelilingi Vatikan, menciptakan suasana sakral yang khas.
Pusat perhatian di Vatikan adalah Basilika Santo Petrus, sebuah katedral megah yang dibangun di atas makam Santo Petrus, salah satu dari dua belas rasul Yesus Kristus. Dengan arsitektur yang memukau dan sejarah yang panjang, basilika ini menjadi simbol keagungan Gereja Katolik dan tujuan ziarah bagi jutaan umat dari seluruh dunia.
Istana Vatikan adalah kediaman resmi Paus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Di sinilah Paus memimpin umat Katolik sedunia dan menjalankan tugas-tugas pemerintahannya. Tahta Suci, sebutan lain untuk pemerintahan Gereja Katolik, memiliki wewenang spiritual dan diplomatik yang diakui oleh banyak negara di dunia.
Meskipun berukuran sangat kecil, Kota Vatikan memiliki segala fasilitas yang dibutuhkan sebuah negara. Ada kantor pos, rumah sakit, stasiun radio, bahkan pasukan pengawal khusus yang disebut Garda Swiss. Mata uang yang digunakan adalah Euro, sama seperti Italia. Namun, Vatikan memiliki sistem perpajakan dan kebijakan keuangan yang unik.
Anda mungkin bertanya-tanya, dari mana Vatikan mendapatkan uang untuk membiayai semua kegiatannya? Melansir Britannica, sumber pendapatan utama Vatikan berasal dari sumbangan sukarela umat Katolik di seluruh dunia.
Selain itu, Vatikan juga memiliki investasi, menjual perangko dan koin kolektor, serta menghasilkan pendapatan dari penjualan tiket masuk ke museum dan situs-situs bersejarahnya.
Baca Juga: Bagaimana Vatikan Jadi Salah Satu Negara Pertama yang Akui Kemerdekaan Indonesia?
KOMENTAR