Saat itu, kekuasaan duniawi Paus dicabut. Selama 59 tahun berikutnya, Paus yang sedang menjabat tidak pernah meninggalkan Istana Vatikan. Hal tersebut akhirnya menghilangkan kebutuhan akan transportasi kepausan selain sedia gestatoria.
Mobil Paus dari tahun ke tahun
Kendaraan bermotor resmi pertama kepausan adalah hadiah yang disumbangkan kepada Paus Pius XI pada tahun 1929. Hadiah itu menandai rekonsiliasi antara pemerintah Italia dan Takhta Suci. Di antaranya adalah Graham-Paige Tipe 837 berwarna hitam. Mobil ini memiliki keistimewaan sebagai kendaraan yang melakukan perjalanan kepausan pertama ke luar Vatikan sejak tahun 1870.
Salah satu dari mobil Paus awal lainnya adalah limusin yang diproduksi oleh Mercedes-Benz dan dirancang oleh Ferdinand Porsche. Dipersembahkan kepada Paus Pius XI pada tahun 1930. Kendaraan tersebut adalah model Nürburg 460 dengan sedikit modifikasi untuk menambah ruang kaki di kabin utama.
Kendaraan tersebut juga menampilkan gambar burung merpati yang disulam di bagian interior, tempat duduk singgasana, dan serangkaian tombol. Tombol itu dapat digunakan Paus untuk berkomunikasi dengan pengemudi.
Mobil Paus lainnya adalah Fiat 525, Isotta Fraschini Type 8, dan Citroën Lictoria C6 berwarna merah anggur dan emas.
Pada tahun 1960, pada masa pemerintahan Paus Yohanes XXIII, armada kepausan melihat kebutuhan mobil atap terbuka. Mobil semacam itu memberikan Paus kesempatan untuk berdiri dan meningkatkan visibilitas ke kerumunan. Kendaraan khusus ini, Mercedes-Benz 300D, juga dilengkapi radio dua arah serta kontrol AC. Ada kursi singgasana yang dapat disesuaikan ketinggiannya. Kursi juga memiliki pegangan tangan untuk membantu Paus menstabilkan dirinya saat berdiri.
Mobil Paus atap terbuka lainnya pada tahun 1960-an dan 1970-an termasuk Lincoln Continental dan Citroën SM.
Istilah mobil Paus (Popemobile) diciptakan pada tahun 1979 selama kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Irlandia. Ia mengunjungi beberapa tempat dengan mobil van kuning yang berdinding kaca. Mobil itu memiliki 15 kursi yang menyerupai kendaraan arak-arakan.
Pada tahun 1981, Paus Yohanes Paulus II ditembak oleh Mehmet Ali Agca. Saat itu ia sedang berada di atas Fiat 1107 Nuova Campagnola di Lapangan Santo Petrus. Paus selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Namun peristiwa tersebut mendorong perubahan besar pada desain kendaraan Paus.
Ke depannya, sebagian besar mobil Paus memiliki jendela yang terbuat dari kaca antipeluru atau plastik dengan kaca antipeluru. Peningkatan keamanan lainnya termasuk pelat baja dan pijakan di bemper belakang tempat pengawal Paus dapat berdiri dan berkendara.
Beberapa mobil Paus berukuran kecil, seperti SEAT Panda tahun 1982. Mobil tersebut digunakan oleh Paus Yohanes Paulus II dalam kunjungannya ke Spanyol. Salah satu yang terbesar adalah bus berdinding kaca yang digunakan pada tahun 1999 selama kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Kota Meksiko.
Mercedes-Benz telah menjadi pemasok kendaraan kepausan yang paling banyak. Di antara model yang dirancang untuk Paus Benediktus XVI (memerintah 2005–2013) adalah Mercedes-Benz G-wagon 2007. Mobil itu berupa kendaraan terbuka yang dilengkapi dengan kaca depan lipat. Paus Benediktus XVI suka menggunakannya saat cuaca cerah.
Paus Fransiskus sebagian besar menghindari penggunaan Popemobile, lebih suka berjalan kaki di tengah keramaian. Ia menggunakan kendaraan berukuran sedang di sekitar Vatikan. Seperti Ford Focus dan Renault 4L. Ia pernah menyamakan Popemobile tertutup antipeluru dengan “kaleng sarden”.
Paus Fransiskus cenderung menggunakan setidaknya sebagian kendaraan terbuka yang dirancang oleh perusahaan-perusahaan seperti Jeep, Fiat, Kia, dan Hyundai. Mobil Paus yang digunakan Paus Fransiskus hanya mendapatkan sangat sedikit modifikasi khusus.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
Source | : | Britannica,Vatican News |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR