Investor mengeksplorasi pasar ini tidak hanya karena dampak lingkungan, tetapi juga potensi diversifikasi dan keuntungan jangka panjang. OECD memperkirakan ekonomi laut bisa berlipat ganda menjadi AS$3 triliun pada tahun 2030.
Pada saat yang sama, kerangka kerja seperti Taskforce on Nature-related Financial Disclosures (TNFD) membantu lembaga keuangan memasukkan risiko dan peluang terkait laut. Inisiatif seperti Making Oceans Count II (MOC2) mengembangkan metrik aset laut baru untuk menerjemahkan kesehatan ekosistem laut menjadi indikator yang terukur.
Seiring modal bergeser ke aset tahan iklim, ekonomi biru bukan lagi kategori ESG kecil—ini adalah batas strategis. Bagi investor yang mencari imbal hasil berkelanjutan yang berakar pada penciptaan nilai jangka panjang dan stabilitas planet, laut mewakili peluang yang paling menjanjikan dalam keuangan global.
Menatap Cakrawala
Masa depan keuangan biru sangat menjanjikan, namun potensi penuhnya membutuhkan strategi yang disengaja dan inklusif. Ekonomi biru berkelanjutan harus ramah lingkungan, layak finansial, dan juga adil secara sosial, memastikan manfaat sampai ke Global South. Laporan CIO Deutsche Bank menekankan bahwa transisi ini harus mendukung kesehatan laut dan kemakmuran manusia, berlandaskan keadilan antar generasi.
Kisah sukses seperti Seychelles, Belize, dan Indonesia menunjukkan apa yang mungkin terjadi ketika aksi iklim dan reformasi utang selaras dengan perlindungan laut. Dengan meningkatnya minat dari investor institusional, bank pembangunan global, dan sektor swasta, ekonomi biru siap bergerak dari pinggiran menuju arus utama keuangan berkelanjutan.
Bagi investor, ini bukan hanya keharusan moral—ini peluang pasar. Seiring risiko iklim meningkat dan aset laut makin terlihat dalam neraca, keuangan biru menawarkan cara membangun portofolio yang terdiversifikasi, berfokus masa depan, dan berkontribusi pada stabilitas global.
Laut selalu menjadi sumber kehidupan. Hari ini, ia juga sumber imbal hasil berkelanjutan. Bagi yang siap menyelaraskan modal dengan ketahanan iklim dan kesejahteraan pesisir, arusnya sedang berubah.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
KOMENTAR