Wujud dan Kemampuan Paimon
Dalam teks-teks okultisme, Raja Paimon, iblis padang pasir, digambarkan muncul dalam "wujud seorang Pria duduk di atas Unta dengan Mahkota yang sangat mulia di kepalanya."
Ia ditemani rombongan besar yang menghasilkan musik merdu dari "Terompet dan Simbal... serta segala jenis Alat Musik lainnya." Suaranya "keras, dan mengaum saat pertama kali datang," dan ucapannya sulit dipahami oleh penyihir kecuali ia dapat dipaksa.
Dalam The Goetia, Paimon terdaftar sebagai Roh Kesembilan dan digambarkan memiliki kemampuan luar biasa. Ia disebut mampu mengajarkan segala Seni dan Ilmu Pengetahuan, hal-hal rahasia, dan mengungkapkan misteri tentang Bumi, Pikiran, dan keberadaan.
Paimon juga dapat memberikan Kehormatan, mengukuhkannya, serta mengikat atau menaklukkan siapa pun kepada penyihir jika dikehendaki. Ia bahkan bisa memberikan Familiar yang baik, yang mampu mengajarkan segala Seni. Deskripsi ini, ironisnya, "tidak terdengar terlalu menyeramkan, malah mirip dengan mata kuliah di NYU," seperti yang diungkapkan teks aslinya.
Paimon dalam Hereditary dan Simbolisme Pengorbanan
Hereditary mengisahkan sebuah kultus yang menyembah Paimon secara turun-temurun dalam keluarga. Sang nenek tampaknya meneruskan tradisi ini, bahkan mungkin memiliki anak hanya untuk meneruskan persembahan.
Dalam film, putri bungsu keluarga, Charlie (Milly Shapiro), menjadi wadah fana bagi Paimon. Ritual yang dilakukan dalam film berpuncak pada pemenggalan kepala Charlie secara ritual, yang merupakan balasan atau persembahan yang diminta Paimon.
Marie Bargas, seorang ahli okultisme yang dikenal sebagai Hollywood Witch, menjelaskan makna simbolis di balik pemenggalan kepala: "Secara simbolis, dengan memenggal kepala seseorang, ia menyerahkan egonya." Dalam konteks ini, yang tersisa adalah hati.
Bargas menarik paralel dengan mitologi Hindu, di mana tokoh seperti Ganesha dan Chinnamasta mengalami pemenggalan kepala sebagai simbol pelepasan ego yang mengarah pada deifikasi dan pengorbanan diri. "Di Timur, pemenggalan kepala mirip dengan penyaliban," ujarnya. "Menderita untuk orang lain menjadikanmu Dewa."
Menariknya, meskipun disebut Raja Iblis, Raja Agung Paimon sering digambarkan memiliki fitur feminin dalam beberapa tradisi. Beberapa sumber menyebutkan ia berasal dari mitologi Mesopotamia dan awalnya adalah seorang dewi.
Baca Juga: Nurarihyon: Inspirasi Raja Iblis Muzan Kibutsuji di ‘Demon Slayer’
KOMENTAR