Sesuatu yang baru selalu muncul tentang kapal, penumpangnya, atau awaknya. Michael Poirier, wali amanat lain di organisasi tersebut, baru-baru ini menemukan dua catatan saksi mata dari para penyintas yang diterbitkan di surat kabar Inggris saat itu.
Salah satunya adalah kisah Joseph Duquemin yang melompat ke laut dalam "bencana mengerikan" dan berhasil berenang ke perahu penyelamat, sementara temannya tenggelam. Poirier mengingatkan, ada 712 orang yang selamat, dan masing-masing memiliki kisah pribadi mereka.
Upaya Melestarikan Jejak Sejarah
Minat publik yang berkelanjutan terhadap Titanic telah berkontribusi pada upaya pelestariannya, menurut Ole Varmer. Saat masih menjadi pengacara di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ia memainkan peran kunci dalam negosiasi Agreement Concerning the Shipwrecked Vessel RMS Titanic pada tahun 1990-an.
Perjanjian internasional ini lahir dari rekomendasi RMS Titanic Maritime Memorial Act tahun 1986 yang disahkan oleh Kongres AS setahun setelah bangkai kapal ditemukan. Tujuannya, menurut NOAA, adalah untuk "mengatasi penjarahan, penyelamatan yang tidak diinginkan, dan kegiatan lain yang ditujukan pada RMS Titanic serta meningkatkan perlindungan situs bangkai kapal."
Varmer merasa kagum bahwa Kongres AS mengambil tindakan secepat itu—dalam waktu satu tahun—untuk melindungi kapal berbendera Inggris yang terletak di lereng landas kontinen Kanada, di perairan internasional. Ia percaya bahwa kepedulian publik yang luaslah yang mendorong Kongres untuk bertindak.
Undang-undang tambahan juga telah disahkan untuk memperkuat perlindungan situs bangkai kapal. Selain itu, pada 15 April 2012, tepat 100 tahun setelah tenggelamnya, Titanic ditempatkan di bawah Konvensi UNESCO 2001 tentang Perlindungan Warisan Budaya Bawah Air. Varmer mengajukan pertanyaan retoris, "Berapa banyak undang-undang yang hanya mengatur satu bangkai kapal?"
Ia menyimpulkan bahwa ini terjadi karena "Titanic tidak seperti yang lain di dunia dan memiliki tempat yang istimewa." Peristiwa ini, katanya, secara berkala menarik perhatian karena berbagai alasan—pertarungan antara manusia dan alam, pertarungan antarmanusia, dan pemikiran tentang kisah-kisah yang ingin kita lestarikan dan wariskan kepada generasi mendatang. "Dan menurut saya," kata Varmer, "ini adalah salah satu kisah tersebut."
Perjalanan Berisiko ke Dasar Laut
Masa depan Titanic di dasar laut masih menjadi misteri, dengan beberapa perkiraan, termasuk dari UNESCO, yang memprediksi kapal itu akan menghilang pada tahun 2050. Sementara ekspedisi penelitian telah berlangsung sejak penemuannya, pariwisata ke situs ini adalah kesempatan yang relatif baru dan sangat mewah.
OceanGate, perusahaan di balik kapal selam Titan yang meledak tragis pada Juni 2023, sebelumnya menawarkan ekspedisi ke bangkai kapal menggunakan kapal selam berkapasitas lima orang untuk mendokumentasikan tingkat pembusukan.
Mereka juga menawarkan kesempatan kepada "penjelajah warga" untuk melakukan perjalanan dengan biaya sekitar AS$250.000, sebelum menghentikan semua operasi eksplorasi dan komersial pasca-insiden yang menewaskan lima penumpangnya, termasuk CEO Stockton Rush.
KOMENTAR