Nationalgeographic.co.id—Ketika kita membayangkan dinosaurus, yang terlintas biasanya adalah makhluk raksasa yang berkeliaran dengan kekuatan dahsyat. Namun, di balik kegagahannya, beberapa dinosaurus ternyata juga menunjukkan sisi lembut sebagai calon orang tua.
Para ilmuwan sebelumnya beranggapan bahwa dinosaurus besar tidak mungkin duduk di atas telurnya tanpa merusaknya. Namun, sebuah penelitian mengungkap bahwa beberapa spesies dinosaurus justru mengembangkan strategi mengerami yang cerdik. Mereka duduk di ruang terbuka di tengah susunan telur yang berbentuk lingkaran, bukan langsung di atas telurnya — seperti yang ditunjukkan oleh data fosil terbaru.
Dilansir dari laman Science News Explores, para peneliti memeriksa sekitar tiga lusin kelompok fosil telur dinosaurus. Sekelompok telur yang diletakkan bersama dikenal sebagai "clutch". Fosil-fosil tersebut berasal dari berbagai spesies oviraptorosaurus, yaitu dinosaurus tak bergigi dan berbulu yang merupakan keturunan dari pemakan daging.
Beberapa clutch telur yang telah membatu menunjukkan pola penyusunan menyerupai bentuk donat, dengan lubang di tengah. Menariknya, clutch yang berasal dari spesies oviraptorosaurus yang lebih besar memiliki lubang tengah yang juga lebih besar — seolah memang dirancang sebagai tempat duduk aman bagi induknya.
Kajian Kohei Tanaka dan timnya itu berjudul judul "Incubation behaviours of oviraptorosaur dinosaurs in relation to body size" yang terbit di jurnal Biology Letters.
Karena tidak mungkin menentukan spesies oviraptorosaurus hanya dari telur, para peneliti mengelompokkan telur-telur itu berdasarkan ukurannya menjadi tiga kategori, sebagai dasar untuk memahami perilaku mengerami yang sesuai dengan ukuran tubuh induknya.
Telur terkecil berukuran kurang dari 170 milimeter panjangnya. Telur-telur ini kemungkinan berasal dari spesies yang beratnya puluhan hingga sekitar 100–200 kilogram, seukuran burung unta atau emu masa kini.
Telur berukuran sedang memiliki panjang antara 170 hingga 240 milimeter. Sementara telur terbesar berukuran lebih dari 240 milimeter, dan spesies yang bertelur sebesar itu diperkirakan memiliki berat hingga 2 ton.
Para ilmuwan belum menemukan burung modern yang memiliki gaya mengerami seperti ini. Namun, strategi ini memungkinkan dinosaurus berukuran besar mengerami telurnya — tanpa meremukkannya.
Baca Juga: Pteranodon, Reptil Terbang Raksasa pada Era Dinosaurus yang Sering Disalahpahami
Penemuan ini bukan hanya menunjukkan kecerdikan dinosaurus dalam merawat keturunannya, tetapi juga memberi kita gambaran baru tentang kompleksitas perilaku hewan purba yang selama ini kita kenal hanya dari kerangka dan gigi tajamnya.
Source | : | Biology Letters |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR