Permukaan bumi terpecah menjadi potongan-potongan besar yang bentuknya tidak beraturan yang saling menyatu seperti gergaji ukir. Potongan itu dikenal sebagai lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini bergerak sangat lambat, didorong oleh panas dari dalam Bumi.
Di beberapa bagian dunia, lempeng-lempeng ini akan bertabrakan. Hal ini dapat memaksa area batuan untuk saling menempel dan mendorongnya ke atas. Dalam kasus yang paling dramatis, pengangkatan tersebut dapat membentuk pegunungan. Karena itu, fosil hewan laut dapat ditemukan di puncak Gunung Everest.
Di tempat-tempat yang dulunya tertutup oleh lapisan es yang besar dan berat dan kini mencair, batuan juga mengalami pengangkatan. Batuan juga dapat didorong ke atas secara perlahan oleh batuan beku baru yang terbentuk di bawahnya.
Pengangkatan hanyalah sebagian dari cerita. Pelapukan dan erosi akibat angin, hujan, es, panas, dan sungai memecah batu-batuan dan menghanyutkan pecahan-pecahannya.
David berkata, “Butuh waktu jutaan tahun, tetapi fosil-fosil secara bertahap akan muncul di permukaan tempat kita dapat menemukannya.Karena cara terbentuknya, fosil terdapat di batuan sedimen. Jadi, jika Anda ingin berburu fosil, di sanalah Anda harus mencarinya.”
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR