Nationalgeographic.co.id - Andean Flamingo, salah satu burung langka di cagar alam Inggris akhirnya bertelur untuk pertama kalinya setelah 15 tahun. The Wildfowl and Wetlands Trust (WWT) mengatakan bahwa kawanan flamingo tersebut menghasilkan telur terakhir pada tahun 2003.
Menurut para ahli, salah satu penyebab bertelurnya burung langka kali ini adalah karena gelombang panas.
"Ini adalah kejutan yang luar biasa dan menyenangkan bahwa Andean telah mulai bertelur lagi setelah hampir dua dekade," kata Mark Roberts, manajer avikultur di WWT Slimbridge.
Slimbridge merupakan satu-satunya tempat di dunia di mana dapat ditemukan semua jenis flamingo. Di sana, Andean Flamingo menjadi salah satu hewan tertua.
Flamingo merupakan burung yang berumur panjang. Mereka juga mampu berkembang biak dengan baik hingga usia tua. Bahkan, kesuburannya tidak menurun ketika burung bertambah tua.
Baca Juga: Terkena Dampak Polusi, Bangunan Taj Mahal Terancam Diruntuhkan
Menurut University of Cornell, Andean Flamingo diperkirakan hanya tersisa sekitar 38 ribu ekor saat ini. Hal tersebut membuatnya masuk kedalam daftar hewan yang rentan mengalami kepunahan.
Andean Flamingo merupakan burung yang terbiasa hidup di daerah hangat. Gelombang panas yang menyerang Inggris tahun ini menyerupai kondisi yang biasa dihadapi flamingo di alam liar. Tercatat Inggris memecahkan rekor suhu terpanasnya pada bulan Mei dengan rata-rata 72,5 derajat fahrenheit.
Menurut WWT, suhu yang tinggi tersebut membuat enam ekor flamingo yang hidup di Gloucestershire tersebut berhasil memproduksi sembilan telur. Sayangnya, semua telur tersebut tidak subur karena tidak ada yang membuahi induk flamingo.
Baca Juga: Kisah Para Perempuan Pengangkut Barang di Peru Melawan Diskriminasi
Untuk menghindari induk flamingo dari perasaan kecewa, pengelola setempat menukarkan telur kosong tersebut dengan telur flamingo jenis Chili. Dengan cara ini diharapkan akan mendorong Andean Flamingo untuk memproduksi lebih banyak telur dan beberapa diantaranya berhasil dibuahi.
“Kami telah mendorong kawanan flamingo dengan membantu mereka membangun sarang, tetapi tidak ada keraguan bahwa ternyata panas yang melanda baru-baru ini memiliki efek yang diinginkan,” ucap Mark Robert.
Source | : | Telegraph |
Penulis | : | Mar'atus Syarifah |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR